SULTAN DHAHIR BAIBARS adalah salah satu pemimpin Muslim memilki andil besar dalam Perang Salib, dimana ia berhasil merebut Ramlah, Hunain dan Tabnin dari pasukan Salib.
Ia pun menuliskan di benteng Shafad yang berhasil dikatlukkannya dengan memberikan gelar pada dirinya sendiri,”Sultan Islam dan Kaum Muslim, Penakluk Benteng dan Wilayah, Sultan Arab , Ajam dan Turki, Iskandar Zaman ini…”
Jika dihadapan musuh, Sultan Dhahir Baibars disegani dan ditakuti, namun ketika berhadapan dengan para ulama, khususnya Abu Su’ud bin Abi Al Asya’ir, Sultan Dhahir tunduk seperti budak dihadapan majikannya.
Abu Su’ud bin Abi Al Asya’ir sendiri ulama sufi yang juga guru hadits bagi Al Hafidz Al Mundziri, dimana ia mencatat nama dan mamuji Abu Su’ud dalam Mu’jam Syuyukh-nya.
Al Munawi menyebutkan mengenai penghormatan dhahir Baibars kepada Abu Su’ud bin Abi Al Asya’ir ini,”Raja Dhahir amat menghormatinya, dan mengunjunginya. Ia pun duduk di atas lututnya di hadapannya sebagaimana duduknye seorang budak di hadapan tuannya, sedangkan ia sendiri merupakan salah satu raja agung.” (lihat, Al Kawakib Ad Adurriyah, 2/359)