Hidayatullah.com – Ketua Strerring Comitte kegiatan Mukernas II Persaudaran Muslimin Indonesia (Parmusi), Safrudin Anhar mengatakan, berdasarkan hasil musyawarah, organisasinya memutuskan bahwa Parmusi merubah paradigma barunya sebagai connecting muslim berbasis dakwah, sosial, pendidikan, dan ekonomi.
Sehingga, terangnya, Parmusi tidak lagi berkutat pada politik praktis sebagaimana sebelumnya.
“Itu adalah rencana strategis organisasi yang kita teguhkan dalam mukernas kali ini,” ujarnya saat konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (04/10/2016).
Untuk mewujudkan connecting muslim tersebut, kata Safrudin, pihaknya menetapkan enam progam. Diantaranya yaitu membentuk Lembaga Dakwah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Lembaga dakwah inilah yang nantinya melaksanakan seluruh kegiatan dakwah Parmusi dan berbagai aktivitas penanaman keislaman baik untuk anggota maupun masyarakat secara umum,” jelasnya.
Selanjutnya, sambungnya, pendirian rumah hafal al-Qur’an. Pendirian lembaga pendidikan. Pendirian lembaga sosial anak. Pembentukan lembaga zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf.
“Serta menggerakkan dan menumbuhkembangkan usaha-usaha ekonomi produktif anggota dan pengurus melalui kerjasama dan kemitraan dengan BRI Syariah,” tandas Safrudin.
Selain itu, tambahnya, dirumuskan juga pada mukernas tersebut Rekomendasi baik bersifat internal maupun eksternal.
Mukernas II Parmusi yang dirangkai dengan acara Milad Parmusi ke-17 ini digelar pada 1-4 Oktober 2016 dan dihadiri oleh ratusan peserta dari 26 wilayah provinsi dan 416 daerah kabupaten/kota.*