Hidayatullah.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku, khawatir dengan kondisi dunia khususnya Indonesia saat ini.
Terlebih, terang Gatot, Indonesia sebagai negara yang berada di wilayah ekuator yang dianugerahi kekayaan alam melimpah di tengah kriris energi yang terus melanda.
“Ini bentuk kekhawatiran saya, dan saya mengamati ini selama 6 tahun, ternyata setiap hari terbukti,” ujarnya dalam diskusi bertema ‘Meruwat Indonesia, Menjaga NKRI’ di Aula PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Ia menjelaskan, ketimpangan antara jumlah penduduk dunia dan ketersediaan energi yang tidak berimbang dapat memicu konflik antar negara.
Keterbatasan energi inilah, kata Gatot, yang memicu perang di Timur Tengah. Dikarenakan, disana terdapat sumber energi yang cukup besar berupa minyak bumi.
Namun, lanjutnya, energi yang terus menipis setiap harinya atau menurunnya pasokan minyak dunia (peak oil theory), memicu terjadinya pergeseran konflik menuju wilayah ekuator yang juga kaya dengan sumber daya.
Gatot memaparkan, tiga wilayah ekuator tersebut adalah Asean, Afrika Tengah, dan Amerika Latin.
“Di Asean, Indonesia yang memiliki energi paling besar. Ini bisa jadi sasaran empuk, dan itu sudah dimulai,” imbuhnya.
Jika hal itu sampai terjadi, menurutnya, dampaknya akan banyak perang dan migrasi atau pengungsian besar-besaran.
“Ini yang membuat saya berani bicara. Bukan baru kali ini, tapi sejak 7 maret 2014 lalu. Saya keliling ke berbagai tempat, terutama universitas,” ujar Gatot.
“Kita sudah dikepung tapi kita seperti tenang-tenang saja,” pungkasnya geram.*