Hidayatullah.com– Ada kebahagiaan pada kesyukuran yang ke-42 tahun dari penamatan dan wisudawan santri-santriwati Pondok Pesantren Darul Huffadh, Tuju-Tuju, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Acara penamatan itu berlangsung awal pekan ini.
Kebahagiaan itu antara lain karena Darul Huffadh terpilih sebagai “Pondok Pesantren Pelopor Tahfidz Qur’an Terbaik ke-2 di Indonesia” yang dilakukan oleh Tim Pondok Pesantren Daarul Qur’an (Daqu) yang dipimpin oleh Yusuf Mansur.
Daqu menyebarkan timnya untuk menilai ribuan pesantren tahfidz Qur’an yang ada di tanah air, berdasarkan lembaga yang dinilai peduli dengan para penghafal al-Qur’an dan kiprah alumninya di kancah nasional.
Baca: Syukuran 41 Tahun Darul Huffadh, 225 Santri Khatam dan Diwisuda
Menanggapi perhargaan tersebut, Pimpinan Ponpes Darul Huffadh Ustadz Saad Said bersikap merendah.
“Keberhasilan kami, jika mampu membawa pondok ini ke cita-citanya yaitu menuju ‘pulau’ al-Qur’an dan Hadits. Penghargaan itu keberhasilan anak, mampu memberikan makan kepada anak dan belum saatnya kita menerima penghargaan tersebut, nanti di kuburlah manfaat itu kita terima,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Rabu (09/08/2017).
Kepada para santri dan alumninya pun, Saad berpesan, “Kami ingin santri lebih baik, sesuai kemampuan yang kami miliki. Kalau seandainya pondok ini hitam, maka para alumni tidak boleh berpikir hitam ke pondok ini juga, karena pondok ini adalah ibumu.”
Saat menghadiri acara kesyukuran yang ke-42 tahun Ponpes itu, Senin (07/08/2017) pekan ini, Bupati Bone Dr Andi Baso Fahsar Mahdin Padjalangi menyerahkan langsung tropy award dari perwakilan alumni ke Pimpinan Ponpes Saad.
Baca: Putra Indonesia Sabet Juara Dua lomba Hafalan Al-Qur’an di Sudan
Direktur Darul Hufadh Putri, Sa’diyah Said, merasa bersyukur atas penghargaan itu.
“Teruslah bergerak pondokku, bukan karena apa yang ingin dikatakan orang, tapi karena gerakmu adalah tujuan pendiri, pondok dan asas pendiriannya. Jangan lelah pondokku, bukankah tak ada surga tanpa ujian dan bagimu tak ada sukses tanpa hambatan.
Teruslah berkiprah pondokku, mendidik putra-putri kita, menjadi orang-orang yang baik. Manusia yang memanusiakan, InsyaAllah,” ujar Sa’diyah saat dihubungi hidayatullah.com, kemarin.
Baca: Dari Artis, Ustadz, Pesantren, hingga Tokoh Internasional Raih “Daqu Award”
Darul Huffadh didirikan pada 7 Agustus 1975 oleh KH Lanre Said. Ponpes ini telah berusia 42 tahun dengan puluhan ribu alumnusnya hingga tahun 2017 ini. Santrinya berdatangan dari berbagai penjuru daerah. Para santri hanya dituntut belajar dan menghafal al-Qur’an tanpa dipungut biaya alias gratis.
Penghargaan dari Daqu tersebut diterima oleh An-Nurrofiq perwakilan alumni tahfidz, mewakili Ponpes Darul Huffadh, di Balai Sudirman, Jakarta, 20 Mei 2017 lalu.* Zulkarnain