Hidayatullah.com– Sejarawan Taufik Ismail mengatakan, korban meninggal akibat mengonsumsi nikotin atau rokok lebih banyak dibanding dengan pembunuhan yang terjadi dalam sejarah.
Ia menyebutkan, ketika Nazi berkuasa setiap hari rata-rata membunuh 5.000 orang, sedangkan komunis membunuh sebanyak 4.500 orang sehari.
Sedangkan nikotin, terang Taufik, membunuh di seluruh dunia sebanyak 13 ribu orang setiap harinya.
Baca: Akibat Rokok, Jumlah Kematian Diproyeksi Meningkat Jadi 8 Jutaan Orang per Tahun
“Apa yang dilakukan Nazi dan komunis lebih kecil jika dibandingkan dengan rokok,” ujarnya dalam diskusi bertema ‘Harga Rokok dan Kemiskinan: Pandangan Pemuka Agama’ di Aula PP Muhammadiyah, Jakarta, kemarin.
Adapun di Indonesia sendiri, tambahnya, rokok membunuh 1.100 orang sehari.
Taufik menilai, dengan jumlah tersebut nikotin atau rokok jelas disematkan sebagai pembunuh.
“Dan pembunuhan ini dilakukan melalui 20 macam penyakit. Jantung, paru-paru, ginjal, dan sebagainya,” ungkapnya.
Sementara pada perokoknya, kata dia, harus dikasihani. Para perokok yang terpapar adiksi rokok tertipu.
“Kita usahakan supaya mereka sadar. Mudah-mudahan bisa terlepas dari bahaya ini,” pungkasnya pada acara Selasa (29/08/2017) itu.
Taufik juga menyoroti cukai yang begitu besar diperoleh dari industri rokok. Dalam hal ini, ia memandang, obat yang dikeluarkan justru dua kali lipat lebih besar ketimbang keuntungan dari cukai.*