Hidayatullah.com – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan antara Status Merokok pada Pelajar dengan Iklam Promosi, dan Sponsor Rokok di Pulau Jawa”.
Berdasarkan hasil riset tersebut IPM menemukan bahwa sebagian besar para pelajar menjadi perokok pemula karena terpengaruh oleh Iklan.
Oleh sebab itu, IPM berharap adanya regulasi tentang pelarangan iklan, sponsor, maupun promosi Rokok tersebut.
“Pelarangan total terhadap iklan, promosi dan sponsor rokok secara menyeluruh sebagai satu kesatuan adalah upaya melindungi generasi muda sebagai target industri rokok untuk dijadikan sebagai perokok pemula,” ungkap Ketua Umum IPM, Velandi Prakoso dalam keterangan tertulis yang diterima hidayatullah.com, Selasa (20/09/17).
Baca: Terpengaruh oleh Iklan, Para Remaja Menjadi Perokok Pemula
Velandi juga berharap kepada Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar secara konsisten dapat menjamin bahwa pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok dapat diakomodasi dalam UU Penyiaran yang sedang diproses.
“Kami melihat undang-undang ini sebagai regulasi yang pentung untuk mengenalikan keterpaan pelajar dari iklan-iklan rokok yang menjerumuskan dan menipu, terutama di televisi,” tandasnya.
Baca: Jogja Sehat Tanpa Tembakau Kawal Perda Kawasan Tanpa Rokok di Yogjakarta
Selain itu, sambungnya, Presiden dan Kementrian terkait diharapkan agar menjadi vocal point dalam pengaturan penyiaran tersebut.
“Dalam rangka membendung naiknya gelombang perokok pemula sekaligus menurunkan prevalensi perokok pemula,” harapnya.
IPM, katanya, akan terus mensosialisasikan riset tersebut ke berbagai jenjang tingkat agar tercipta kesadaran pentingnya mengendalikan penyebaran rokok di kalangan pelajar.*/Ali Muhtadin