Hidayatullah.com— Konvoi PBB yang mengirimkan bantuan ke daerah Ghouta Timur, Suriah, yang dikuasai pemberontak telah mulai menarik diri. Konvoi PBB mulai meninggalkan daerah kantong tersebut di tengah baku tembak.
Sajjad Malik, perwakilan UNHCR di Suriah mengatakan konvoi tersebut pergi setelah hampir sembilan jam.
Dua aktivis lain mengatakan konvoi dan delegasi PBB harus menarik diri sebelum menurunkan semuanya. Mereka mengatakan sembilan truk masih dimuat.
“Kami mengirimkan sebanyak yang kami bisa di tengah pemboman. Warga sipil terjebak dalam situasi tragis,” kata Malik dalam sebuah tweet dikutip CNN.
Sebelumnya, hari Senin, konvoi bantuan kemanusiaan yang dikirim oleh kendaraan berat mulai memasuki Ghouta untuk pertama kalinya, namun pasukan rezim Bashar Al-Assad menyita sebagian besar pasokan obat-obatan, sementara tetap memberikan serangan udara dan darat.
Sebanyak 46 truk membawa persediaan makanan dan persediaan medis memasuki Ghouta Timur melalui sebuah pos pemeriksaan yang dikendalikan rezim Bashar kemarin.
Bantuan kemanusiaan tersebut membawa sekitar 5.500 persediaan makanan dan tepung untuk 27.500 penduduk, serta peralatan bedah dan obat-obatan, kata Ketua Komite Palang Merah Internasional Robert Mardini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada rezim Suriah bahwa 70 persen pasokan medis disita, termasuk peralatan bedah, insulin dan peralatan lainnya.
Seorang pejabat badan pengungsi PBB mengatakan konvoi tersebut dikirim sebanyak mungkin di Kota Douma dan pergi setelah hampir berjam-jam. Pengiriman bantuan itu adalah pertama sejak pertengahan Februari. Namun UNHCR mengatakan10 dari 40 lebih truk belum dikosongkan.
Baca: Serangan Ghouta Kejahatan Kemanusiaan, PBB Kirim Konvoi Bantuan
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sedikitnya 719 orang terbunuh dalam beberapa pekan terakhir, banyak di antaranya adalah anak-anak.Rekaman menunjukkan tim PBB berada di Ghouta Timur, sebelum penembakan memaksa misi tersebut untuk segera diakhiri.
Ghouta Timur dihuni sekitar 400.000 orang dalam pengepungan rezim Suriah sejak kelompok oposisi mengambil alih wilayah tersebut pada pertengahan 2013.
Sementara itu, badan pengawas hak asasi manusia mengatakan serangan udara di wilayah tersebut kemarin, menyebabkan setidaknya 45 warga sipil terbunuh.
Ghouta sebuah kawasan subur dan pusat pertanian, 13 km di timur laut Damaskus, kawasan Bumi Syam ini disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi sallam dalam beberapa hadits sahih sebagai tempat berkumpulnya kaum Muslimin terbaik pada saat malhamah kubro nanti.*