Hidayatullah.com–Setidaknya tujuh orang, termasuk anak-anak, tewas dan 25 terluka akibat serangan rudal milisi pemberontak Syiah al Houthi yang ditembakkan di Kota Yaman, Marib, hari Selasa, (22/05/2018).
“Milisi Houthi menargetkan lingkungan Al Mujama dekat Masjid Athban di pusat kota dengan Rudal Katyusha pada Selasa dini hari, menewaskan tujuh warga sipil dan melukai sedikitnya 25, yang berarti jumlah korban akan meningkat,” kata Khalil Al Zikri, dari Departemen Ruhani tentara Yaman, dikutip The National.
“Lingkungan Al Mujama selalu ramai karena memiliki banyak toko dan pasar umum, dan para pemberontak bermaksud untuk menargetkan daerah tersebut untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah, tidak lebih.”
Televisi Al Arabiya milik Saudi melaporkan, sebelumnya Rudal Katyusha menargetkan lingkungan perumahan di pusat Kota Marib, berada di bawah kendali pemerintahan Presiden Abdrabu Mansur Hadi.
Baca: Unit Pertahanan Udara Saudi Mencegat 2 Rudal Balistik Houthi di Najran
Sebuah koalisi Arab pimpinan Arab Saudi, termasuk UEA, melakukan intervensi dalam Perang Yaman pada 2015 untuk memerangi pemberontak Syiah al – Houthi yang didukung Iran atas permintaan Presiden Mansur Hadi.
Juru bicara koalisi Kol Turki Al Malki mengatakan hari Senin bahwa lebih dari 85 persen Yaman telah direbut kembali dari pemberontak Syiah, karena pasukan Yaman – yang didukung oleh aliansi Arab – diklai membuat kemajuan di semua medan perang.
Dia juga mengatakan bahwa pemberontak Syiah al Houthi berada di balik ledakan yang merusak sebuah kapal Turki di Pelabuhan Saleef Yaman, di utara Pelabuhan Hodeidah yang dikendalikan Houthi di Laut Merah.
“Setelah penyelidikan, tidak ada bukti kapal yang membawa bahan peledak tetapi berasal dari Rusia yang membawa gandum,” kata Kol Al Malki. Dia menambahkan, kapal itu menjadi sasaran serangan rudal Houthi di Hodeidah.
Baca: Saudi Tunjukkan Bukti Rudal Balistik Pemberontak Syiah Houthi
Ia juga mengatakan, para pemberontak telah memblokir dan menyita bantuan yang ditujukan untuk orang-orang Yaman selama bulan Ramadhan ini dan akan mereka terus menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Sementara itu, tentara Yaman telah memutus jalur pasokan milisi Syiah Houthi antara Al Waziya dan Kahboob dan maju untuk merebut kembali daerah Al Ahyoouk di barat Taez, kata seorang jurubicara militer mengatakan pada The National.
Di wilayah utara negara itu, tentara hari Senin merebut gunung strategis Al Kahera di Provinsi Al Jawf, dikutip memdia yang dikelola militer.
Menurut PBB, setidaknya 10.000 orang tewas dalam perang tiga tahun, dan tiga dari empat warga Yaman (yang jumlahnya lebih 22 juta warga)- membutuhkan bantuan darurat.*