Hidayatullah.com—Lebih dua juta jemaah haji telah membanjiri Bukit Arafah tak lama setelah matahari terbit, Senin pagi waktu Saudi, untuk melakukan puncak ibadah paling penting dalam haji hari ini, tulis Arab News.
Para jamaah akan berkumpul di Bukit Arafah sampai matahari terbenam pada hari ke 9 Zulhijjah.
Padang Arafah yang pada hari biasa kosong tanpa aktivitas, kini memutih lantaran menjadi lautan jamaah haji berkain ihram warna putih.

Puncak haji di Padang Arafah adalah momen yang paling dinanti-nanti. Jamaah haji pun harus berihram hingga nanti usai menjalankan tahalul yang menandakan selesainya rangkaian haji.
Di Padang Arafah, para jemaah akan beribadah, berdoa, berzikir dan membaca Quran agar diampuni dosa-dosa, hingga matahari tenggelam.
Hari Arafah adalah sebaik-baik hari untuk berdoa. “Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” [HR. at-Tirmidzi]

Baca: Wukuf Arafah Senin, Arab Saudi Umumkan Idul Adha tanggal 21 Agustus
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟
“Tidak ada hari di mana Allâh Azza wa Jalla membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim]
Selanjutnya mereka akan menuju Muzdalifah untuk mabith (singgah) hingga tengah malam usai menjalankan shalat Maghrib dan Isya’.
Pemberangkatan jamaah secara bergelombang itu guna menghindari penumpukan jamaah karena mobilisasi jemaah calon haji itu tidak hanya bagi Indonesia, tetapi dari negara-negara lain.*