Hidayatullah.com– Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Surabaya, Farid Alfin, yang berteriak-teriak dengan ucapan yang menyinggung Front Pembela Islam (FPI) dan agama Islam mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maafnya, Rabu (29/08/2018).
Dalam surat pernyataannya yang diteken di Surabaya, Jawa Timur, tertanggal hari ini, pria berusia 20 tahun tersebut menyatakan menyesal dengan telah beredarnya video saat aksi di Jl Indrapura Surabaya, Ahad (26/08/2018). “Yang menampilkan saya dengan jaket almamater Banser berteriak di depan massa dengan kata-kata yang akhirnya menyinggung umat Islam serta masyarakat lainnya,” pernyataannya.
“Saya mengakui kesalahan dan kekeliruan atas kejadian itu karena isi dari ucapan saya menyebabkan keresahan khususnya kepada umat Islam dan masyarakat pada umumnya,” akunya.
“Oleh karena itu saya mohon maaf kepada seluruh umat Islam, pimpinan ormas FPI dan masyarakat atas perbuatan tidak menyenangkan yang telah saya lakukan,” lanjutnya dalam surat kiriman diterima hidayatullah.com dari Ustadz Moh Choiruddin (FPI Jawa Timur) dalam sebuah grup gabungan ormas Islam Surabaya, Rabu (29/08/2018) malam.
Farid pun mengaku tidak akan mengulangi kembali perbuatannya yang meresahkan tersebut.
Ia menyatakan, pernyataan dan permohonan maaf ini dia buat tanpa paksaan dari pihak manapun.
“Untuk itu selanjutnya tidak ada lagi gesekan dan perselisihan antara saya, Banser, dan FPI di lapangan/di luar dan di medsos,” pungkas pria yang tercatat berprofesi sebagai pedagang tersebut.
Penyampaian pernyataan tersebut difasilitasi dan disaksikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Turut menandatangi sebagai saksi pada surat pernyataan itu antara lain perwakilan FPI Jawa Timur Moh Choiruddin serta perwakilan dari pihak TNI.
Diketahui sebelumnya, dalam aksi deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di Surabaya, Ahad penghujung pekan kemarin, massa deklarasi mengalami persekusi oleh kelompok ormas. Banser dan kepolisian turut membubarkan deklarasi tersebut.
Pasca aksi itu, menyebar luas di media sosial video anggota Banser yang berteriak-teriak dengan kalimat menyinggung FPI dan agama Islam.
“FPI maju sini, aku butuh FPI,” ujar pria itu seraya meminta anggota FPI agar maju di hadapannya, lantas berkata, “Islam t** itu,” sambil mengacung-acungkan tangannya entah ke arah siapa. FPI sendiri diketahui tak hadir dalam deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya tersebut. Tingkah anggota Banser itu sontak saja menyulut kemarahan umat termasuk di media sosial.*