Hidayatullah.com–China mengirimkan tim investigasi ke Provinsi Hunan, setelah aparat setempat dituduh memalsukan data uji kualitas air, lapor media pemerintah.
Petugas diduga memasukkan alat sensor, yang seharusnya dipakai mengukur kualitas air di Sungai Lujiang, ke dalam botol air mineral.
Berbagai laporan media menyebutkan sungai yang terletak di Zhuzhou itu dikotori oleh limbah. Ada kecurigaan sejumlah pejabat setempat dan perusahaan-perusahaan di China mengabaikan kebijakan lingkungan.
Kementerian Lingkungan mengatakan pihaknya sedang menggelar penyelidikan di Zhuzhou dan akan “serius menghukum” siapa saja yang melanggar.
Kantor berita Xinhua bahkan melaporkan salah satu alat ditempatkan di dalam gelas berisi air teh, dan bukannya ke dalam air di Sungai Lujiang, lansir BBC Kamis (30/8/2018).
Pemantauan kualitas air saat ini dilakukan di 2.050 tempat di negara itu, lapor China Daily.
Pada tahun 2016, satu laporan pemerintah mengatakan lebih dari 80% sumur di pedesaan di bagian timur laut China tidak aman untuk diminum.
Sementara itu, survei terpisah yang dilakukan oemerintah pada 2017 mendapati lebih dari 13.000 perusahaan di China gagal memenuhi standar lingkungan.*