Hidayatullah.com—Kantor perdana menteri Israel mendesak Benjamin Netanyahu mengembalikan puluhan hadiah mahal yang pernah diterimanya semasa menjabat kepala pemerintahan negeri Zionis tersebut.
Permintaan tersebut, yang dikonfirmasi hari Senin (30/8/2021) oleh kantor Perdana Menteri Naftali Bennett, muncul ketika Netanyahu dikabarkan berlibur ke sebuah pulau pribadi di Hawaii yang dimiliki hampir seluruh oleh miliarder Larry Ellison. Pendiri Oracle itu merupakan teman Netanyahu dan juga saksi untuk pihak kejaksaan dalam persidangan kasus korupsi bekas PM tersebut.
Netanyahu – pejabat PM Israel terlama dan sekarang menjadi pemimpin oposisi – dikenal senang menikmati gaya hidup mewah dengan menggunakan uang pajak rakyat. Dia saat ini juga sedang menjalani persidangan kasus penerimaan hadiah mahal dari orang-orang kaya.
Netanyahu, didepak dari jabatan PM dan digantikan oleh Naftali Bennett pada bulan Juni, membantah semua dakwaan dan mengatakan dirinya korban kampanye kotor.
Seorang pejabat senior Israel, berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media, mengkonfirmasi bahwa kantor perdana menteri menghubungi Netanyahu agar mengembalikan hadiah yang dia terima ketika menjabat perdana menteri. Harian Maariv, yang pertama kali mengangkat berita tersebut, mengatakan Netanyahu diminta mengembalikan 42 item, termasuk hadiah-hadiah dari bekas Presiden Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Merupakan kebiasaan bagi para pemimpin asing untuk saling memberikan hadiah selama lawatan resmi. Tapi hadiah senilai lebih dari jumlah tertentu – 300 shekel atau sekitar $ 90 – menjadi milik negara Israel. Netanyahu dan istrinya, Sara, tidak mengembalikan hadiah-hadiah tersebut, menurut surat yang dikirim oleh penasihat hukum di kantor perdana menteri, kata Maariv seperti dilansir Associated Press Senin (30/8/2021).
Hadiah yang tidak dikembalikan diduga antara lain kotak persegi panjang yang terbuat dari kaca yang dihiasi dengan daun emas, bertuliskan tanda tangan Obama dan buku pertama Bibel dari Putin. Daftar itu juga menyebut hadiah dari para pemimpin Prancis dan Jerman, Paus dan para dermawan serta duta besar.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Netanyahu mengatakan semua hadiah yang diwajibkan hukum untuk dikembalikan telah dikembalikan, dan bahwa benda-benda “yang dipermasalahkan tersebut tidak ada di tangan mantan Perdana Menteri Netanyahu.”*