Hidayatullah.com—Sebuah film yang dibuat berdasarkan kisah nyata kasus pencabulan puluhan anak oleh seorang pendeta Prancis, yang dijadwalkan tayang perdana di Festival Film Berlin Ke-69, kemungkinan peluncurannya akan ditunda. Para pengacara dari pendeta pedofil itu, yang diituduh mencabuli lebih dari 80 anak laki-laki, mengatakan film tersebut seharusnya tidak ditayangkan sampai persidangan kasusnya usai tahun ini.
Film berjudul “By the Grace of God” besutan sutradara Francois Ozon menceritakan sekelompok orang penyintas korban pencabulan pendeta Bernard Preynat, yang dulu ditugaskan di Lyon. Secara rahasia Ozon menghubungi beberapa orang penyintas dan mengumpulkan kesaksian-kesaksian puluhan orang yang mengklaim pernah dicabuli oleh Preynat di Lyon.
Preynat saat ini sedang diproses di pengadilan dengan dakwaan kekerasan seksual terhadap 10 anak. Tuduhan itu muncul setelah seorang bekas anggota kepanduan, Francois Devaux, tampil ke publik pada tahun 2015 dengan mengatakan bahwa pendeta itu pernah mencabulinya semasa kanak-kanak 25 tahun silam.
Preynat kemudian diberhentikan tugasnya sebagai pendeta oleh gereja pada 2015, dan kemudian muncul laporan di media bahwa sesungguhnya Kardinal Philippe Barbarin, yang menjabat uskup agung di Lyon, pernah menegur Preynat tentang tuduhan-tuduhan pencabulan bocah lima tahun sebelumnya, lalu mengadukannya ke Vatikan, tetapi tidak pernah melaporkan kasusnya kepada pihak penegak hukum.
Barbarin dan lima pejabat dan anggota gereja lainnya sedang menunggu vonis pengadilan dalam dakwaan menutu-nutupi kasus pedofilia dan gagal melindungi anak-anak.
Sebelumnya, mosi untuk menunda peluncuran film itu sudah pernah ditolak oleh pengadilan di Lyon bulan Desember 2018, lapor RFI Kamis (7/2/2019).
Ozon juga digugat secara hukum untuk menghapus nama Regine Marie, wanita dari kalangan awam yang dipekerjakan Keuskupan Lyon, dari filmnya. Dia bersama Barbarin sedang menunggu keputusan pengadilan.
Festival Film Berlin 2019 digelar mulai tanggal 7 sampai 17 Februari. Selama festival berlangsung akan ditayangkan lebih dari 400 film yang temanya kebanyakan soal keluarga dan isu-isu kontemporer seperti dampak kehidupan manusia di planet ini dan kesetaraan gender.*