Hidayatullah.com—Jumlah kematian berkaitan dengan narkoba di Skotlandia melonjak menjadi 1.187 tahun lalu, menurut data statistik resmi terbaru.
Jumlah kematian akibat narkoba 27% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, dan merupakan yang tertinggi sejak dilakukan pencatatan pada tahun 1996.
Dengan demikian, Skotlandia yang tergabung dalam Kerajaan Inggris Raya merupakan negara di kawasan Uni Eropa yang paling banyak kasus kematiannya yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Angka itu juga berarti kematian narkoba di Skotlandia tahun lalu jumlahnya lebih banyak dibanding kematian berkaitan dengan minuman beralkohol yang mencapai 1.136 kasus.
Dilansir BBC, statistik yang dirilis National Records of Scotland hari Selasa (16/7/2019) itu menunjukkan bahwa hampir tiga perempat (72%) korban mati akibat narkoba adalah laki-laki.
Kebanyakan kematian itu bersangkutan dengan penggunaan heroin (1.021 kasus), sementara 792 kasus berkaitan dengan pil semacam diazepam dan etizolam.
Mereka yang meninggal dunia karena narkoba kebanyakan berusia antara 35 dan 44 yaitu 442 kasus. Disusul kemudian oleh kelompok usia 45-54 tahun dengan 345 kasus.
Skotlandia yang memiliki populasi 5,4 juta jiwa dikatakan bahwa sekitar 60.000 orang penduduknya adalah pengguna narkoba.
Dr. Saket Priyadarshi, dari unit pelayanan kecanduan di dinas kesehatan NHS wilayah Greater Glasgow dan Clyde, mengatakan kepada wakil-wakil rakyat di parlemen pekan lalu bahwa Skotlandia memiliki jumlah kasus kematian berkaitan narkoba lebih tinggi dibanding wilayah lain di Inggris Raya, karena jumlah pecandu narkoba di Skotlandia lebih tinggi dibanding wilayah lain.
Tidak hanya itu, pengguna narkoba di Skotlandia tidak sedikit yang senang mengoplos beragam pil dengan opiat semacam heroin, methadone dengan benzodiazepin, serta dengan valium jalanan.*