Hidayatullah.com–Tokoh-tokoh agama ini antara lain Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafii Ma’arif, Rais Syuriah PBNU KH A Mustofa Bisri, Ketua Umum Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Dr Djohan Effendi, Rohaniawan Katolik Prof Dr Franz Magniz Suseno SJ, Ketua Umum Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Sudhamek AWS SE SH, Rohaniawan Kristen Protestan Rev Dr Eka Darmaputera PhD, dan Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Ir Budi Santoso Tanuwibowo MM. Seperti diketahui, menyusul demonstrasi sekitar 1.500-2.000 orang Muslim di depan kantor polisi Tak Bai, tercatat 85 orang meninggal dunia. Bahkan 78 orang di antara mereka tewas kekurangan oksigen akibat saling berhimpitan dalam truk militer yang mengangkut mereka selama enam jam dari Tak Bai ke Pattani. Dalam siaran persnya yang dikirim ke redaksi, kemarin, tokoh-tokoh lintas-agama itu berpandangan bahwa tindakan pihak aparat gabungan (polisi dan militer) Thailand dalam menangani demonstrasi di Tak Bai tersebut tidak manusiawi, tidak profesional, melanggar nilai ajaran agama manapun dan merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia. “Tindakan itu makin tragis lagi karena terjadi pada bulan suci Ramadhan, bulan perdamaian,” bunyi siaran pers tersebut. Mereka mendesak pemerintah Kerajaan Thailand untuk segera melakukan investigasi secara profesional dan transparan terhadap insiden kemanusiaan di Tak Baik tersebut. Hasil investigasi harus diumumkan secara terbuka dan ditindaklanjuti melalui proses peradilan yang jujur. Selain itu, mereka juga meminta aparat gabungan (polisi dan militer) Thailand untuk minta maaf kepada keluarga para korban serta memberikan ganti rugi yang pantas. “Pemerintah Kerajaan Thailand juga harus segera mengambil tindakan preventif agar insiden Tak Bai tidak disalahgunakan oleh berbagai pihak tidak bertanggungjawab untuk merusak suasana kedamaian antar komunitas di Thailand maupun negara-negara ASEAN lainnya,” tambah siaran pers tadi. Mereka juga meminta pemerintah Kerajaan Thailand agar dapat menyelesaikan berbagai masalah konflik dalam negerinya dengan pendekatan damai yang berlandaskan Cinta Kasih dan Kasih Sayang sebagaimana diajarkan oleh agama manapun juga. Tindakan kekerasan dan represif, apapun alasannya, tidak dapat dibenarkan oleh ajaran semua agama di dunia. Dalam kesempatan itu tokoh-tokoh lintas agama ini menyatakan turut berbelasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban insiden Tak Bai. “Kepada komunitas agama-agama di Indonesia agar tetap menjaga suasana damai dalam bermasyarakat, tidak mudah terprovokasi oleh isu konflik sosial di Thailand Selatan,” demikian siaran tokoh-tokoh lintas agama ini. (sk/cha)