Hidayatullah.com–Mantan presiden Tunisia Zine el-Abidine Ben Ali meninggal dunia dalam usia 83 tahun di pengasingannya di Arab Saudi, kata keluarganya.
Ben Ali yang berkuasa selama 23 tahun berperan dalam mewujudkan stabilitas dan pembangunan ekonomi di Tunisia. Namun, di masa-masa akhir kekuasaannya dia dituding justru menyuburkan korupsi dan semakin otoriter.
Pada tahun 2011 menyusul unjuk rasa besar-besaran, Ben Ali dipaksa meletakkan jabatan. Penggulingan kekuasaannya menginspirasi gerakan serupa di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah yang kemudian dikenal dengan istilah Arab Spring.
Setelah dilengserkan, Ben Ali dituding dengan berbagai tuduhan korupsi dan kolusi. Dia akhirnya melarikan diri ke luar negeri, yang konon hanya Arab Saudi yang bersedia menampungnya. Pihak keluarga mengatakan dia wafat di negeri pengasingannya itu pada hari Kamis 19 September, lansir BBC (19/9/2019).
Pada tahun 2012, Ben Ali divonis secara in absentia dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam kasus pembunuhan para pengunjuk rasa tahun 2011. Dalam persidangan terpisah, dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan tuduhan menyulut aksi kekerasan dan pembunuhan.
Kabar kematian Ben Ali muncul hanya beberapa hari setelah Tunisia menggelar pilpres kedua pasca pelengseran dirinya dari kursi presiden.*