Hidayatullah.com–Jurnalis BBC Fergal Keane meletakkan jabatannya sebagai redaktur Afrika dikarenakan menderita post-traumatic stress disorder (PTSD).
Diagnosis Keane itu diakibatkan “selama bertahun-tahun bekerja di wilayah konflik di berbagai belahan dunia,” kata Jonathan Munro, kepala pengumpulan berita BBC, seraya menambahkan bahwa Keane sudah bertahun-tahun berjibaku mengatasi PTSD yang dialaminya.
Keane, yang diberi gelar kehormatan OBE dari Kerjaaan Inggris pada 1996 atas kiprah jurnalistiknya, masih akan bekerja untuk BBC News tetapi dalam peran berbeda, lapor BBC Jumat (24/1/2020).
Keane bergabung dengan BBC pada tahun 1989 sebagai koresponden di Irlandia Utara, kemudian meliput di kawasan Afrika Selatan dan Asia sebelum akhirnya ditunjuk sebagai redaktur BBC Afrika.
Dia memenangkan penghargaan televisi Amnesty pada 1989 atas liputan investigasinya tentang genosida di Rwanda.
Seorang koresponden lain, editor BBC Timur Tengah Jeremy Bowen, sebelum ini juga mengakui bahwa dirinya mengalami PTSD.
“Saya mengalami depresi dan banyak di antaranya berkaitan dengan kehidupan pekerjaan saya… Saya mengalami gejala PTSD,” kata Bowen kepada Radio Times pada tahun 2017.
Apa itu PTSD?
Mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis, sangat mengerikan atau mengancam nyawa dapat mengakibatkan seseorang mengalami PTSD. Gejala biasanya mulai muncul dalam beberapa pekan usai mengalami kejadian, tetapi bisa juga muncul lama setelah itu.
Setelah mengalami atau meyaksikan peristiwa traumatis tersebut, orang dapat merasa dirundung kesedihan, kemalangan berkepanjangan, depresi, gelisah, merasa bersalah dan bahkan marah. Orang tersebut kemungkinan juga akan sering teringat kejadian yang dialami atau dilihatnya dan mengalami mimpi buruk, serta senantiasa “bersiaga” tidak tidur sepanjang waktu.
Gelaja fisik yang dialami penderita PTSD antara lain rasa sakit dan nyeri, diare, irama detak jantung tidak teratur, merasa panik atau ketakutan atau depresi.
Akibat gejala-gejala yang mereka rasakan itu, penderita PTSD tidak jarang akhirnya kecanduan minuman beralkohol dan obat-obatan (termasuk obat penghilang rasa sakit).*