Hidayatullah.com- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan perjalanan Kereta Api Luar Biasa (KLB) untuk berbagai rute mulai besok, Selasa tanggal 12 sampai 31 Mei 2020.
Pengoperasianalan tersebut menyusul terbitnya Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tanggal 6 Mei 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalan Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Perjalanan Kereta Api Luar Biasa itu, disebut dikhususkan bagi “masyarakat yang dikecualikan”.
“Terdapat 6 perjalanan Kereta Api Luar Biasa yang kami operasikan untuk masyarakat yang dikecualikan sesuai aturan pemerintah dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat,” kata P Public Relations KAI Joni Martinus dalam siaran persnya diperoleh hidayatullah.com pada Senin (11/05/2020).
Berdasarkan Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19, masyarakat yang diperbolehkan menggunakan KLB ialah pekerja di pelayanan penanganan Covid-19, pertahanan & keamanan, kesehatan, kebutuhan dasar, fungsi ekonomi penting; perjalanan darurat pasien atau orang yang memiliki keluarga inti sakit keras atau meninggal; serta repatriasi.
Tiket dijual mulai Senin, 11 Mei 2020 di loket stasiun keberangkatan penumpang. Pemesanan dan pembelian tiket dapat dilakukan mulai H-7 keberangkatan, oleh penumpang yang bersangkutan dan tidak dapat diwakilkan.
Untuk dapat membeli tiket tersebut, calon penumpang diharuskan melengkapi persyaratan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19.
Persyaratan itu antara lain menunjukkan surat hasil tes negatif Covid-19, surat tugas dari perusahaan, KTP atau tanda pengenal lainnya yang sah, serta dokumen pendukung lainnya sesuai peraturan (Persyaratan Lengkap Terlampir).
Kalau sudah lengkap, calon penumpang melapor ke Posko Gugus Tugas Covid-19 yang tersedia di stasiun penjualan tiket untuk menyerahkan berkas. Kalau sudah diverifikasi, calon penumpang akan mendapatkan Surat Izin dari Satgas Covid-19 dua rangkap. Lembar pertama diberikan ke petugas loket saat akan membeli tiket dan lembar kedua ditunjukkan kepada petugas pada saat boarding. Surat Izin tersebut berlaku hanya untuk satu kali perjalanan.
“KAI membentuk posko penjagaan dan pemeriksaan tersebut berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Polisi, TNI, Pemerintah Daerah, Gugus Tugas Covid-19 Daerah, dan instansi terkait lainnya,” kata Joni.
Setiap penumpang yang akan menggunakan KLB itu diharuskan untuk menggunakan masker, bersuhu tubuh di bawah 38 derajat Celsius, membawa tiket, identitas asli, serta Surat Izin dari Satgas Covid-19.
“Penumpang yang akan berangkat namun tidak memenuhi persyaratan tersebut, dilarang naik kereta api dan tiket akan dikembalikan 100 persen” sebutnya.
Menurutnya, seluruh perjalanan KLB sudah menyesuaikan dengan jadwal pembatasan transportasi umum di masing-masing wilayah yang sudah menerapkan PSBB. KAI juga secara tegas dan ketat menerapkan protokol pencegahan Covid-19 mulai dari sebelum keberangkatan, dalam perjalanan, dan saat tiba di stasiun tujuan.
Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, KAI tetap membatasi kapasitas angkut dengan menjual hanya 50 persen tempat duduk dari kapasitas kereta; membuat batas antre dan duduk di stasiun dan kereta untuk menerapkan physical distancing; menyediakan alat pengukur suhu badan, ruang isolasi, pos kesehatan, hand sanitizer, wastafel portable di stasiun; rutin membersihkan fasilitas penumpang dengan disinfektan; dan berbagai langkah pencegahan lainnya.
Bukan untuk Mudik
PT KAI menyebutkan rute yang dilayani adalah antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Gambir – Surabaya Pasarturi PP (Lintas Utara). Dengan rincian, rangkaian kereta terdiri dari 4 Kereta Eksekutif dan 4 Kereta Ekonomi.
Kapasitas yang dijual 264 tempat duduk (50% dari total tempat duduk tersedia).
Stasiun Naik/Turun Penumpang: Gambir, Cirebon, Semarang Tawang, Surabaya Pasarturi
Tarif jarak terjauh untuk Eksekutif Rp 750.000 dan Ekonomi Rp 400.000;
2. Gambir – Surabaya Pasarturi PP (Lintas Selatan). Terdiri dari 4 rangkaian Kereta Eksekutif dan 4 rangkaian Kereta Ekonomi.
Kapasitas yang dijual: 264 Tempat Duduk (50% dari total tempat duduk tersedia). Stasiun Naik/Turun Penumpang: Gambir, Yogyakarta, Solo Balapan, Surabaya Pasarturi. “Tarif jarak terjauh: Eksekutif Rp 750.000 dan Ekonomi Rp 450.000,” sebut PT KAI;
3. Bandung – Surabaya Pasarturi PP. Rangkaiannya terdiri dari 3 Kereta Eksekutif dan 3 Kereta Ekonomi. Kapasitas yang dijual sejumlah 198 Tempat Duduk (50% dari total tempat duduk tersedia). Dan Stasiun Naik/Turun Penumpang yaitu Bandung, Yogyakarta, Madiun, Surabaya Pasarturi.
Untuk tarif jarak terjauh: Eksekutif Rp 630.000 dan Ekonomi Rp 440.000.
Menurut Joni, pengoperasian KLB ini terus dievaluasi pelaksanaannya sesuai dengan situasi yang berkembang di lapangan.
“Kami tegaskan, pengoperasian KLB ini dikhususkan hanya untuk masyarakat yang dikecualikan sesuai aturan yang telah ditetapkan pemerintah dan bukan dalam rangka Angkutan Mudik Idul Fitri 1441 H,” pungkasnya.*