Hidayatullah.com–Taipan media di Hong Kong Jimmy Lai telah dikenai dakwaan berdasarkan undang-undang keamanan baru yang kontroversial buatan Beijing.
Lai, 73, dituduh berkonspirasi dengan kekuatan asing guna membahayakan keamanan nasional, dan terancam hukuman penjara dalam jangka waktu lama.
Sejauh ini Lai merupakan sosok paling terkemuka di Hong Kong yang dijerat dengan UU baru tersebut.
Lai awalnya ditangkap pada bulan Agustus setelah polisi menggeledah kantor pusat Apple Daily, tetapi dia kemudian dibebaskan dari tahanan dengan uang jaminan.
Namun, sejak 2 Desember Lai meringkuk dalam sel, setelah pembebasan dari tahanan dengan jaminannya ditolak dalam perkara penipuan yang terpisah dari masalah pertama. Masalah kedua ini berkaitan dengan sewa-menyewa gedung yang menjadi kantor Apple Daily.
Lai akan dihadirkan dalam persidangan pada hari Sabtu besok, lansir BBC Jumat (11/12/2020).
Sementara itu Bloomberg mengabarkan bahwa stafnya yang berkantor di Beijing, Haze Fan, ditahan oleh otoritas China dengan tuduhan membahayakan keamanan nasional.
Fan, seorang wanita berkewarganegaraan China, dilaporkan hilang sejak hari Senin, ketika dia tampak dikawal keluar dari apartemennya oleh petugas keamanan berpakaian preman. Penahanannya baru dikonfirmasi pada hari Kamis.
Jimmy Lai merupakan salah satu pendukung gerakan demokrasi Hong Kong. Kekayaannya diperkirakan mencapai lebih dari $1 miliar. Membangun kerajaan bisnisnya dari usaha pakaian, Lai kemudian merambah ke media dan mendirikan Next Digital.
Next Digital merupakan penerbit dari Apple Daily, tabloid yang kerap bersikap kritis terhadap pemerintah Hong Kong dan China daratan.
Sementara media lokal Hong Kong belakangan banyak yang ciut nyalinya dalam mengkritik pemerintah, Apple Daily masih keras menggonggong.
Di Hong Kong banyak orang yang melihat Lai sebagai seorang pahlawan, tetapi di China daratan dia lebih dipandang sebagai pengkhianat pembuat onar.*