Hidayatullah.com—Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) Leon Panetta mendapat informasi bahwa Presiden Mesir Hosni Mubarak kemungkinan besar mengundurkan diri Kamis (10/2) malam waktu setempat. Panetta mengatakan ini saat bertemu dengan Kongres AS.
“Kabar itu telah terdengar, Mubarak mundur malam ini, saya berharap akan segera terjadi transisi di Mesir,” kata Panetta yang berbicara di Kongres AS soal kondisi Timur Tengah terutama Mesir.
Lebih spesifik Panetta mengatakan, “Saya sudah menerima laporan bahwa mungkin Mubarak akan melakukan hal itu [turun kami malam] Kami terus memantau situasi … kami belum menerima laporan yang spesifik..”
“Saya akan menganggap bahwa [Mubarak] menyerahkan lebih banyak kekuasaan pada [Wakil Presiden Omar Suleiman … [yang] lebih mengarahkan reformasi yang perlu dilakukan …,” tambah Panetta.
Tanda-tanda Mubarak akan mundur malam ini juga diperkuat pernyataan berbagai pihak. Di antaranya dari Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokratik Hossan Badrawi, Sebelumnya, Hassan al-Roweni, seorang komandan tentara Mesir, kepada pengunjuk rasa di lapangan Tahrir mengatakan “semua yang Anda inginkan akan terwujud”.
Hassam Badrawi, Sekretaris Jenderal partai berkuasa, Partai Demokratik Nasional, Perdana Menteri Ahmad Shafiq dan pejabat tinggi militer.
Kepada BBC dan Channel 4 News Hassam Badrawi mengatakan, kemungkinan Mubarak menyerahkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden, Omar Suleiman Kamis malam sangat besar.
Sementara itu, Perdana Menteri Ahmad Shafiq, juga mengatakan kepada BBC bahwa presiden bisa turun pada Kamis malam, namun kepada Reuters ia juga mengatakan, Mubarak tetap memegang kendali dan bahwa “semuanya masih di tangan presiden”.*