Hidayatullah.com–McDonald’s mengatakan untuk sementara menutup semua 850 restorannya di Rusia sebagai tanggapan atas invasi negara itu ke Ukraina.
Restoran burger itu hari Selasa (8/3/2022) mengatakan akan tetap membayar gaji 62.000 karyawannya di Rusia.
Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada pekerjanya, presiden dan CEO McDonald’s Chris Kempckinski mengatakan bahwa penutupan kedai untuk saat ini merupakan hal yang benar untuk dilakukan, lansir Euronews.
McDonald’s merupakan jaringan restoran cepat saji asal negara Barat yang pertama membuka kedai di Uni Soviet, setelah pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Soviet kala itu Mikhail Gorbachev Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan membuka peluang usaha patungan pada tahun 1987.
Warung burger McDonald’s pertama dibuka di ibu kota Uni Soviet pada Januari 1990, yang merupakan usaha patungan antara McDonald’s Canada dan Dewan Kota Moskow, mengalahkan kompetitornya Pizza Hut beberapa bulan.
Restoran itu – kala itu merupakan warung McDonald’s terbesar di dunia – sejak itu tidak pernah tutup kecuali untuk inspeksi kebersihan pada 2014.
Penutupan tahun 2014 karena pelanggaran “kesehatan dan keselamatan” dipandang sebagai tindakan balasan oleh Kremlin terhadap sanksi AS yang diberikan berkaitan dengan aneksasi Semenanjung Krimea . Namun, kedai itu dibuka kembali setelah 90 hari.
Sekarang, Kempczinski mengatakan sulit untuk memastikan kapan pihaknya akan membuka kembali kedai-kedainya di Rusia.
McDonald’s bekerja sama dengan ratusan pemasok Rusia dan melayani jutaan pelanggan setiap hari.
Perusahaan itu juga telah menutup sementara 108 restoran di Ukraina dan tetap membayar karyawannya di sana.
McDonald’s bisa mendapat pukulan finansial besar karena penutupan tersebut. Dalam laporan baru-baru ini, perusahaan yang berbasis di Chicago itu mengatakan restorannya di Rusia dan Ukraina menyumbang 9% dari pendapatan tahunan atau sekitar €1,83 miliar ($2 miliar).
Tidak seperti merk makanan cepat saji besar lainnya di Rusia yang dimiliki oleh pewaralaba — seperti KFC, Pizza Hut, Starbucks, dan Burger King — McDonald’s memiliki 84% lokasi restorannya di Rusia.
McDonald’s pada hari Selasa mengatakan bahwa pihaknya telah menyumbangkan lebih dari €4,58 juta ($5 juta) untuk dana bantuan bagi karyawan dan untuk bantuan sosial masyarakat.
Pihaknya juga telah menempatkan unit perawatan medis bergerak yang dikelola Ronald McDonald House Charities di perbatasan Polandia dengan Ukraina.*