Hidayatullah.com–Qatar mengatakan pada Selasa (09/02/2021) bahwa pihaknya siap untuk memfasilitasi dialog antara politisi Libanon tentang pembentukan pemerintahan baru. Negara tersebut menekankan bahwa pihaknya tidak berusaha merusak inisiatif Prancis dalam hal ini, lapor Anadolu Agency.
“Kami tidak berupaya untuk menghentikan prakarsa Prancis, tetapi kami berupaya menyelesaikan upaya internasional untuk membentuk pemerintah Libanon,” ungkap Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, yang berada di Libanon untuk kunjungan satu hari.
Menyusul pertemuannya dengan Presiden Libanon Michel Aoun, diplomat tertinggi itu mengatakan kepada wartawan bahwa “pembentukan pemerintah adalah masalah internal Libanon, dan Qatar memiliki hubungan baik dengan semua pihak terkait dan selalu siap memfasilitasi setiap dialog untuk membantu persalinan. dari pemerintah di Libanon.”
“Tidak ada inisiatif saat ini untuk mengundang politisi Libanon ke Doha, dan kami berharap solusinya akan keluar dari Beirut,” tandasnya.
Imenyerukan kepada partai-partai Libanon untuk membentuk pemerintahan secepat mungkin untuk mencapai kepentingan rakyat. Sebelumnya pada hari itu, pejabat Qatar itu tiba di Libanon untuk kunjungan kerja di mana dia akan bertemu dengan pejabat tinggi Libanon untuk membahas perkembangan terbaru dalam urusan domestik dan regional.
Menyusul ledakan pelabuhan Beirut pada 4 Agustus, Presiden Prancis Emmanuel Macron meluncurkan inisiatif untuk membentuk pemerintahan ahli non-partisan untuk melaksanakan reformasi administrasi dan perbankan di negara yang dilanda krisis tersebut. Karena perbedaan antara kekuatan politik, Libanon belum dapat membentuk pemerintahan baru, sejak pemerintahan Hassan Diab mengundurkan diri enam hari setelah ledakan.
Selama lebih dari setahun, Libanon mengalami krisis ekonomi terparah sejak berakhirnya perang saudara dari tahun 1975 hingga 1990, yang masih mempengaruhi negara dengan polarisasi politik yang dalam.*