Hidayatullah.com– Pada hakikatnya, menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Dr Nashirul Haq bukanlah Baitul Maqdis atau Masjid Al-Aqsha yang membutuhkan kehadiran umat Islam.
Akan tetapi, masih menurut Nashirul Haq, justru kaum Muslimin seluruh dunilah yang butuh terhadap Masjid Al-Aqsha di Palestina sana.
Hal demikian ditegaskan Nashirul Haq dalam konferensi pers Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) di Aula Masjid Al Furqan, Jalan Kramat Raya 45, Jakarta Pusat, Kamis (20/05/2021).
Nashirul menjelaskan, umat Islam membutuhkan Masjid Al-Aqsha atau Baitul Maqdis sebagai wasilah untuk membuktikan keimananan dan ruh jihad kaum Muslimin.
“Al-Aqsha tidak butuh kita, tapi kitalah yang butuh Al-Aqsha, sebagai ladang pembuktian iman dan jihad kita,” demikian Nashirul Haq dalam konferensi pers yang digelar sebagai upaya ormas-ormas Islam untuk mendukung Palestina yang hingga saat ini masih terus dijajah Zionis-Israel, terlebih setelah meningkatnya intensitas serangan penjajah Zionis-Israel ke Gaza, Palestina sejak Ramadhan 1442H lalu.
Dalam konferensi pers (20/05/2021) tersebut, KISDI menyampaikan sejumlah imbauan dalam menyikapi krisis Palestina.
“(Kami) mengutuk keras serangan biadab penjajah Israel ke Masjid Al-Aqsha dan umat Islam di Tepi Barat serta agresi militer ke Gaza Palestina,” ujar Ketua KISDI KH. Abdurrasyid Abdullah Syafi’i.
KISDI juga mendesak pemerintah Indonesia untuk memberikan langkah konkret untuk membela Palestina.
“Pemerintah Indonesia harus segera melakukan lobi-lobi yang lebih konkret dengan dunia internasional untuk memberikan sanksi kepada Israel yang kembali melakukan kejahatan kemanusiaan dan melanggar konvensi internasional soal Jerussalem Timur dan Masjid Al-Aqsha,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, KISDI adalah organisasi yang didirikan oleh para ulama dan tokoh pergerakan Islam dan diresmikan oleh “Bapak NKRI” Mohammad Natsir pada tahun 1984 di Masjid Al Barkah As Syafiiyah, Tebet, Jakarta Selatan. Saat itu, putra ulama kharismatik KH Abdullah Syafii yaitu KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii diangkat menjadi Ketua KISDI dengan didampingi para tokoh seperti almarhum Ahmad Sumargono (Bang Gogon).
Atas kinerja para tokoh KISDI khususnya Bang Gogon yang dikenal aktif dalam pergerakan KISDI di era 90an, membuat organisasi tersebut dikenal luas sebagai gerakan yang aktif mengawal isu-isu di dunia Islam baik dalam maupun luar negeri.
Meski sempat vakum pasca wafatnya Bang Gogon, Alhamdulillah saat ini KISDI melalui Ketuanya KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii bersama sejumlah tokoh Islam tergerak untuk bisa aktif kembali, terlebih masalah penjajahan di Palestina yang memerlukan perhatian luas dari umat Islam khususnya di Indonesia.* (SKR/Ainuddin)