Hidayatullah.com—Berton-ton ikan terdampar di tepian sebuah Laguna air asin besar di tenggara Spanyol beberapa hari terakhir setelah terjadi kematian massal serentak yang mengejutkan warga dan pakar lingkungan hidup.
Pemerintah setempat menyalahkan suhu panas belakangan ini sebagai penyebab kematian ikan di Mar Menor, selatan Murcia.
Namun, para ilmuwan mengatakan polusi dari pertanian di daerah itu telah menurunkan kualitas air.
Pihak kejaksaan sedang menyelidiki masalah ini dan penduduk menggelar unjuk rasa menuntut agar pemerintah mengambil tindakan.
Laporan.sejumlah media Spanyol mengatakan pemerintah pusat sedang mempertimbangkan permintaan agar Mar Menor dinyatakan sebagai area bencana, lansir BBC Selasa (24/8/2021).
Permintaan itu diajukan oleh pemerintah daerah, yang mendapat tekanan yang meningkat untuk menyelamatkan laguna yang telah dijangkiti masalah ekologis selama bertahun-tahun.
Terletak di pantai Mediterania di sebelah tenggara Spanyol, laguna itu dulu merupakan magnet bagi wisatawan dan suaka bagi kehidupan laut.
Namun kondisi air semakin memburuk beberapa tahun terakhir, menyebabkan degradasi ekosistem dan kematian massal ikan pada tahun 2016 dan 2019.
Kelompok peduli lingkungan WWF España mengatakan penyebab utama kematian serentak ikan kali ini adalah “polusi dari pertanian intensif di daerah itu”.
Kelompok ini menghubungkan kematian ikan yang tinggi dengan kekurangan oksigen di dalam air.
Ahli ekologi mengatakan ganggang dapat tumbuh cepat di perairan yang tercemar dengan bahan kimia tingkat tinggi dari aktivitas manusia. Pertumbuhan alga yang berlebihan ini menghalangi sinar matahari masuk ke air dan mengurangi oksigen di dalam air, sehingga menyulitkan hewan di dalamnya untuk bertahan hidup.
“Orang-orang menyebutnya sup hijau,” kata Ramon Pagan dari sebuah kelompok peduli lingkungan kepada Reuters. “Hal ini disebabkan kandungan pupuk di dalam air yang berlebihan.”
Ana Pineda, seorang warga, mengatakan bahwa penduduk di sana sudah berdemonstrasi terkait masalah itu selama bertahun-tahun.
“Kami tidak dapat menginjakkan kaki di air atau berada di pantai selama bertahun-tahun,” katanya.
Krisis lingkungan ini menciptakan ketegangan politik antara pemerintah pusat sayap kiri dan pemerintah daerah konservatif, yang saling tuding tidak bertindak.
Pada hari Senin (23/8/2021) kepala pemerintahan Murcia, Fernando López Miras, menulis surat kepada Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, mendesaknya untuk mengadakan pertemuan guna membahas Mar Menor.
Miras dan sekutu politiknya mengatakan pemerintah daerah tidak memiliki kekuatan untuk mengambil tindakan.
Namun, Menteri Transisi Ekologi Spanyol Teresa Ribera mengatakan akan “mengatasi masalah ini langsung secara pribadi” dengan Miras ketika dia mengunjungi daerah itu pada hari Rabu ini.*