Hidayatullah.com–Guru di Prancis hari Kamis (13/1/2022) melakukan aksi mogok kerja, dengan serikat guru terbesar mengatakan bahwa setengah guru sekolah dasar yang menjadi anggotanya berpartisipasi menuntut kejelasan pemerintah soal kebijakan terkait Covid-19.
Kementerian Pendidikan mengatakan hampir 40 persen guru sekolah dasar pergi meninggalkan kelas. Serikat guru terbesar Snuipp mengatakan 75 persen anggotanya melakukan aksi mogok.
Aksi mogok kerja itu “menunjukkan keputusasaan yang timbul di sekolah-sekolah”, kata Snuipp dalam pernyataan yang dirilis hari Selasa mengumumkan aksi mogok yang akan dilakukan anggotanya.
Para guru mengaku tidak dapat mengajar dengan layak, tidak ada proteksi yang memadai dari coronavirus di tempat kerja mereka dan sering mendengar perubahan-perubahan kebijakan justru lewat media dan bukan dari atasan yang berwenang.
Sementara banyak anak murid yang jatuh sakit dan kesulitan dalam mengkombinasikan antara proses belajar-mengajar jarak jauh dan tatap muka, sekolah bukannya buka sebagaimana mestinya melainkan menjadi “tempat penitipan anak”, kata Snuipp seperti dilansir AFP.
Sejumlah orangtua yang berbicara kepada AFP di jalan mengaku mendukung aksi mogok yang dilakukan para guru.
“Saya memahami para guru dan posisi mereka … kelas terlalu besar, mereka tidak digaji cukup, kondisi tempat kerjanya juga bukan yang terbaik,” kata Akim Aouchiche yang ditemui di dekat sebuah sekolah di bagian timur laut Paris,” kata warga bernama Alexandra Stojek yang berprofesi sebagai pegawai perpajakan.
Melihat fakta di lapangan antrean panjang di apotek untuk tes Covid-19, pekan ini pemerintah Prancis mengubah kebijakan Covid-19 bagi anak sekolah. Ada pelonggaran aturan bagi pelajar yang sudah pernah terinfeksi coronavirus, kata Perdana Menteri Jean Castex, mengumumkan perubahan kebijakan yang disampaikan dalam berita malam hari Senin.
“Kami mendengar dan membuat perubahan,” kata jubir pemerintah Gabriel Attal kepada para reporter usai rapat kabinet hari Rabu kemarin, memaklumi kekhawatiran pihak orangtua dan para guru.
Kesal dengan aksi mogok yang direncanakan para guru, hari Selasa di layar televisi dengan geram Menteri Pendidikan Education Minister Jean-Michel Blanquer berkata, “Jangan mogok melawan virus”.
Mogok kerja baik skala kecil maupun besar biasa dilakukan oleh para pekerja di Prancis sebagai salah satu cara agar tuntutan mereka dipenuhi atau suara mereka di dengar oleh para pembuat kebijakan.*