Hidayatullah.com—Kapolres Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, AKBP Rio Alexander Panelewen mengatakan saat ini pasukan TNI-Polri telah memasuki hampir seluruh wilayah Kabupaten Nduga untuk menyekat pergerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
AKBP Rio menegaskan, saat ini nasib Egianus Kogoya bersama kelompoknya berada ditangan Egianus sendiri. “Tetap upaya negosiasi, pendekatan, kita lakukan. Tapi ya, terserah Egianus. Pasukan sudah turun semua. Di sini negara hadiri, negara tidak boleh kalah. Pasukan sudah insert semua, jadi terserah Egianus saja,” tegas AKBP Rio di Mimika, Papua Tengah, Selasa (21/2/2023).
Menurut Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen, jalur-jalur yang dilalui KKB pun sudah dijaga ketat TNI-Polri. Semua ini merupakan simbol bahwa negara hadir untuk selamatkan masyarakat dari gangguan KKB.
Kapolres mengatakan, hingga kini upaya negosiasi masih terus dilakukan oleh Pemkab Nduga dibawah pimpinan Pj Bupati Namia Gwijangge bersama para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan stakeholder yang ada di Kabupaten Nduga. Namun, hingga minggu kedua belum ada laporan terkait upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemkab dan para tokoh.
Sebagaimana diketahui, hari ini genap dua minggu, pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera kelompok teror bersenjata pimpinan Egianus Kogoya usai melakukan aksi pembakaran terhadap pesawat jenis Pilatus Porter dengan registrasi PK-BVY di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga pada Selasa, 7 Februari 2023.
Evakuasi warga
Sementara itu, Tim gabungan TNI-Polri hari Senin (20/2/2023) telah mengevakuasi 18 warga dari sejumlah pekerja bangunan dari Distrik Alama di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan evakuasi itu dilakukan untuk menghindari ancaman kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB.
Menurut Benny, 18 warga dan sejumlah pekerja bangunan itu dievakuasi menggunakan Helly Karakal TNI AU, EC-725/HT-7201. “Helly Karakal TNI AU dipiloti Mayor Pnb Arif Khoirudin, dengan jumlah personel penyelamatan sebanyak enam orang, dan dipimpin langsung Komandan Resor Militer 172/PWY,” kata Benny di Kota Jayapura, Senin.
Benny menyatakan proses evakuasi berjalan aman dan lancar. Saat ini, para warga dan pekerja yang dievakuasi telah menjalani pemeriksaan medis di RSUD Mimika di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika.
“Jadi setelah melakukan pendaratan Pangkalan Udara Bandara Mozes Kilangin Timika, para pekerja dan masyarakat dibawa ke RSUD Mimika, guna menjalani pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan Pemerintah tidak akan bernegosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) soal permintaan memerdekakan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“NKRI berdasar konstitusi, berdasar hukum internasional, dan berdasarkan kenyataan faktual. (Papua) Adalah bagian yang sah dari NKRI. Oleh sebab itu, tidak ada negosiasi soal itu dan kami (Pemerintah) akan mempertahankan serta memberantas setiap yang ingin mengambil bagian secuil pun dari NKRI,” kata Mahfud usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Aksi teror dan penyerangan Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) selama enam tahun sejak tahun 2017 telah melahirkan rasa takut hingga korban meninggal dunia. Kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya tercatat melakukan 65 kali aksi kekerasan bersenjata yang menyebabkan 74 orang luka-luka dan meninggal.
emerintah Indonesia secara de facto telah menetapkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sebagai organisasi teroris. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar.
“Dapat kami pastikan bahwa negara telah menetapkan bahwa (kelompok) kriminal bersenjata di Papua sebagai peristiwa kejahatan terorisme,” kata Boy dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).*