Hidayatullah.com– Ribuan orang berkumpul di kota-kota Sydney, Canberra, Adelaide dan lainnya guna mendesak pemerintah berupaya lebih keras untuk melindungi habitat hutan asli Australia dan menghentikan penebangan pepohonannya.
Lebih dari 4.000 ribu orang melakukan aksi jalan kaki di Sydney, Canberra dan Adelaide, berbagai ibukota daerah di Australia seperti Newcastle, Bega, Kyneton, Lismore dan Bellingen, lansir The Guardian hari Ahad (24/3/2024). Aksi itu merupakan bagian dari March in March for Forests yang digelar oleh Bob Brown Foundation.
Unjuk rasa itu dilakukan hanya sepekan setelah 3.000 orang melakukan aksi jalan kaki guna memprotes penebangan pohon di hutan asli di Hobart.
Peserta unjuk rasa sebagian mengenakan kostum kreatif menyerupai binatang asli Australia koala, sambil membawa tulisan berisi seruan untuk melindungi habitat satwa asli Bemua Australia.
Penyelenggara protes mendesak PM Anthony Albanese untuk mengakhiri penebangan pohon di hutan asli dan mastikan perlindungan bagi hutan-hutan asli.
Dalam sebuah pernyataan, aktivis pecinta lingkungan Bob Brown mendorong masyarakat untuk ambil bagian dalam unjuk rasa itu, menegaskan bahwa rakyat Australia sangat membutuhkan hutan-hutan tersebut.
“Sekarang ini, ketika kita sangat membutuhkan hutan, kita justru menghancurkannya. Kita perlu melindungi dan memulihkan hutan-hutan asli,” ujarnya.
Jenny Weber, manajer kampanye Bob Brown Foundation, banyaknya pengikut unjuk rasa itu menandakan peningkatan pemahaman masyarakat akan ancaman kepunahan yang dihadapi sejumlah spesies asli di Australia.
“Masyarakat mencintai kehidupan satwa liar Australia dan bahwa penebangan pohon yang terus menghancurkan habitatnya merupakan sesuatu yang menjafi kekhawatiran besat masyarakat,” kata Weber.
Pekan lalu New South Wales menggelar “pertemuan tingkat tinggi koala” guna membahas ancaman besar yang dihadapi salah satu spesies hewan asli Australia paling populer.
Kebakaran hutan dan semak, pembukaan lahan fan penebangan hutan berkontribusi kepada menurunnya populasi koala. Pada tahun 2022 pemerintah Australia meningkatkan status konservasi koala menjadi terancam punah.*