Hidayatullah.com—Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk tindakan tentara Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsha di Baitul Maqdis, menyerang jamaah I’tikaf dan serta menahan beberapa dari mereka pada Rabu (5/4/2023).
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Arab Saudi, SPA, kementerian tersebut menyatakan kecaman Arab Saudi atas serangan terbuka yang terjadi di halaman Masjid Al-Aqsha.
“Tindakan tersebut menghalangi upaya perdamaian dan (Arab Saudi) menegaskan sikap tegasnya dalam mendukung semua upaya yang ditujukan untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai gambaran yang adil dan komprehensif bagi rakyat Palestina,” menurut pernyataan itu.
“Tindakan seperti itu melanggar prinsip dan norma internasional terkait penghormatan terhadap kesucian agama,” tambah pernyataan itu.
Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk keras penggerebekan polisi penjajah di Masjid Al-Aqsha. “UEA mendesak otoritas Israel untuk menghentikan ketegangan dan menghindari memperburuk ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan itu,” kata Kementerian Luar Negeri UEA dalam sebuah pernyataan.
Yordania dan Mesir, keduanya terlibat dalam upaya pimpinan AS baru-baru ini untuk meredakan ketegangan antara penjajah dan Palestina, mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengecam insiden tersebut.
Agresi dan Pelecehan Keji
Sementara Organisasi-organisasi masyarakat sipil di Kuwait, hari Kamis (6/4/2023), mengutuk serangan brutal pasukan pendudukan Zionis Israel di Masjid Al-Aqsha dan para jamaah yang ada di dalamnya.
Lembaga-lembaga tersebut mengatakan dalam pernyataan bersama. “Pasukan pendudukan Zionis Israel, pada Rabu malam, tanggal 14 Ramadhan, mempraktikkan bentuk agresi dan pelecehan yang paling keji terhadap para jamaah i’tikaf yang ruku’ dan bersujud, sebagai persiapan untuk memudahkan pelaksanaan ritual Taurat di hari raya Paskah Ibrani. Semua itu dilakukan di depan mata dan telinga seluruh dunia.”
Lembaga-lembaga tersebut menambahkan bahwa “praktik-praktik memalukan ini tidak lain adalah mata rantai dari proyek untuk membagi masjid secara ruang dan waktu. Praktik ini ingin dipaksakan Zionis Israel di Masjid Al-Aqsha dan orang-orangnya, sehingga melanggar tempat suci, tanah dan manusia di Al-Quds dan Palestina.”
Mereka menegaskan sikapnya yang teguh dan tetap mendukung Palestina, serta memuji ketabahan mereka yang bersiaga membela Masjid Al-Aqsha atas nama umat ini.
“Penjajah Zionis, dengan arogansi dan terorisme ini, menghabiskan semua alat dan sarananya dan menjadi lebih tidak berdaya di hadapan kehendak rakyat untuk melindungi al-Aqsha, mempertahankan Al-Quds, dan membebaskan tanahnya, Palestina,” tegasnya.
Mereka menyerukan kepada semua kalangan dan elemen umat untuk melanjutkan upaya dan meningkatkan dukungan untuk persoalan Palestina.
Rabu malam, pasukan pendudukan Zionis Israel kembali menyerbu halaman Masjid Al-Aqsha. Mereka secara paksa mengusir orang-orang yang berada di dalam ruang shalat Al-Qibli dan mencegah mereka yang sedang beri’tikaf, dengan menggunakan peluru karet, granat kejut dan gas beracun, yang menyebabkan luka-luka dan ratusan lainnya ditangkap.*