Hidayatullah.com – Menteri Agama ‘Israel’ Michael Malchieli mengatakan kepada media lokal bahwa Tel Aviv sedang mempersiapkan diri untuk sebuah skenario “pemakaman massal” yang diakibatkan oleh potensi perluasan konflik antara ‘Israel’ dan Hizbullah Lebanon.
“Kami sibuk dengan banyak hal yang berkaitan dengan perang, dalam persiapan, sayangnya, juga untuk apa pun – semoga tidak terjadi – di utara,” kata menteri tersebut dalam sebuah wawancara dengan Channel 14 pada Rabu (19/06).
Ketika ditanya apakah hal ini dapat menyebabkan “pemakaman massal,” Malchieli menegaskan bahwa jumlah korban tewas ‘Israel’ dapat meningkat tajam jika terjadi perang total dengan kelompok yang didukung Iran itu.
“Kami di kementerian sedang mengadakan pertemuan dan persiapan untuk hal-hal yang lebih besar di utara, ya,” tambahnya.
Komentar menteri tersebut muncul pada hari yang sama dengan pidato pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
“Musuh harus menunggu kita melalui udara, darat, dan laut. Kami ulangi: Jika perang dipaksakan di Lebanon, perlawanan akan bertempur tanpa aturan, kontrol, atau batas,” kata Nasrallah.
“Menyerbu Galilea adalah sebuah kemungkinan yang tetap ada dalam kerangka perang apapun yang mungkin dilancarkan oleh penjajah terhadap Lebanon,” tambahnya, merujuk pada janjinya yang sudah berusia 12 tahun bahwa Hizbullah akan menyerang wilayah utara Israel jika Tel Aviv memilih untuk menyerang.
Sehari sebelum pidato Nasrallah, Hizbullah merilis sebuah video rekaman pesawat tak berawak mereka berdurasi sembilan menit. Rekaman itu menunjukkan beberapa target sensitif di wilayah utara, termasuk pabrik-pabrik yang terkait dengan perusahaan teknologi pertahanan Rafael, serta kapal perang dan stasiun kapal selam di dalam pelabuhan Haifa.
Video tersebut mengakibatkan kepanikan di seluruh ‘Israel’.
“Video Hizbullah menyampaikan pesan yang jelas kepada Israel, bahwa pihak tersebut hadir di dalam Israel melalui udara, darat, dan laut, dan sedang merencanakan apa yang akan terjadi selanjutnya, dan mampu melakukan serangan besar,” kata saluran berita Channel 14 Israel, seraya menambahkan bahwa perekaman rekaman ini adalah “kegagalan keamanan Israel pada tingkat pertama… Situasi di utara jauh lebih buruk daripada yang kita bayangkan.”
Pada hari Rabu, tentara ‘Israel’ mengumumkan bahwa rencana pertempuran untuk perang yang diperluas melawan Lebanon telah disetujui.
Entitas Zionis ‘Israel’ telah mengevakuasi lebih dari 120.000 warga dari daerah-daerah dekat perbatasan dengan Lebanon dan Jalur Gaza sejak Oktober lalu.
Ketegangan telah meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan ‘Israel’di tengah-tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan penjajah ‘Israel’ketika Tel Aviv terus melanjutkan serangan mematikan di Jalur Gaza, menewaskan hampir 37.400 orang sejak 7 Oktober lalu setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas.*