Hidayatullah.com– Malnutrisi terus bertambah di Gaza dan kelaparan dapat menimbulkan dampak berkepanjangan bagi seluruh satu generasi, kata perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Wilayah Palestina Terjajah, hari Selasa (13/5/2025).
Zionis Israel memblokade pasokan bantuan ke wilayah Gaza tersebut sejak awal Maret.
“Apa yang kita lihat adalah tren peningkatan malnutrisi akut yang meluas,” kata Rik Peeperkorn dalam konferensi pers melalui tautan video dari Deir al-Balah seperti dilansir Reuters.
Rik Peeperkorn mengatakan dia melihat anak-anak di klinik yang tampak beberapa tahun lebih tua dari usia mereka dan mengunjungi rumah sakit Gaza utara di mana 11 persen anak yang diperiksa menderita kekurangan gizi akut.
“Saya melihat seorang anak berusia lima tahun, dan Anda akan berkata saya dia berusia dua setengah,” kata Peeperkorn, merujuk penampakan fisik anak-anak yang menjadi kelihatan lebih tua dari usianya dikarenakan kelaparan dan malnutrisi.
“Tanpa makanan bergizi yang cukup, air bersih, dan akses ke layanan kesehatan, satu keseluruhan generasi akan terdampak secara permanen,” katanya, sambil memperingatkan akan terjadinya stunting dan gangguan perkembangan kognitif pada anak-anak.
Peeperkorn mengatakan, ia melihat banyak anak di rumah sakit mengalami gastroenteritis dan pneumonia – akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan kelaparan – dapat berakibat fatal.
“Anda normalnya tidak mati karena kelaparan. Anda mati karena penyakit yang terkait dengan kondisi itu,” katanya.
Akibat blokade oleh Zionis Israel, WHO hanya memiliki stok yang cukup untuk merawat 500 anak penderita malnutrisi akut. Stok yang ada hanya sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan, kata Peeperkorn.
Sejauh ini sudah 55 anak meninggal dunia akibat malnutrisi akut, kata Peeperkom, mengutip data Kementerian Kesehatan Gaza.*