Hidayatullah.com–Dr Ahmad Thayyib, Syeikh Al-Azhar yang baru, Al-Azhar akan menolak setiap upaya penyebaran Syiah di negara Islam atau kepada komunitas pemuda Sunni.
Hal ini sama seperti yang dilakukan Iran terhadap semua jenis upaya untuk menyebarkan Sunni. Ini menunjukkan bahwa Al Azhar akan melanjutkan perannya dalam isu konvergensi intelektual, yang dimulai dengan madzhab Syi’ah sejak era Syeikh Al-Azhar Mahmud Shaltut, yaitu sebuah dialog yang telah mengurangi dari banyaknya ketegangan dan kepekaan.
Syeikhul Alzhar ini juga menyatakan di hadapan pers dalam program Wajeh al-Sahafa atau Meet the Press” yang dipandu seorang wartawan terkemuka Mesir, Daud As-Syiryani, yang ditayangkan Al-Arabiah pada jam 23.00 hari Jumat (2/4) GMT.
Dr Thayyib menekankan bahwa ia akan waspada dan penuh perhatian serta akan membatalkan semua agenda politik yang dilakukan setiap pelajar Syiah yang belajar di Mesir karena ia tidak ingin masalah ini berubah menjadi perangkap “bagi anak muda Sunni” untuk menarik mereka ke doktrin Syi’ah, yang kemudian bisa berubah menjadi Syi’ah
Syeikh Al-Azhar dalam penampilan pertamanya di TV Arab itu juga mengatakan bahwa pendekatan yang perlu dilakukan adalah pendekatan pada tingkat intelektual dan dalam batas-batas ilmiah saja. Meski demikian, pihaknya mengaku tetap menyambut baik pelajar Syi’ah untuk belajar di Universitas Al-Azhar, karena dia melihat ini sebagai kesempatan untuk memperkenalkan mereka ke madzhab Sunni.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Wawancara dengan Syeikh Al-Azhar yang baru –sebagaimana ditunjuk lansung oleh Presiden Mesir, pada tanggal 19 Maret lalu– disiarkan melalui satelit dan dihadiri oleh penulis Saudi Badriya, media Mesir, redaktur Al-Wathan Sheriff Kandil, dan Jasser Jasser, Wakil editor Al-Wathan. [sadzali/arbn/hidayatullah.com]