Hidayatullah.com– Pendekatan Ekonomi Islam tidak menerapkan spekulasi, penimbunan, liberalisasi pasar yang memberikan peluang untuk melakukan penyimpangan. Namun sistem ekonomi Islam mengadopsi pendekatan multi cabang yang melarang untuk melakukan pemborosan produksi dan sumber daya alam.
Demikian salah satu disertasi dari Lubna Sarwath Muhammad, mahasiswa IEF Trisakti asal India yang mendapat gelar pertama dalan program Islamic Ekonomic Finance.
Lubna hanya butuh enam tahun untuk menyelesaikan program di IEF dengan disertasi “Institutional Political Economy, Islam and The Occident: Methodolog With, A Case Study of Syltanate of Oman.”
Perkenalannya dengan dunia pendidikan Islam bukan sebuah rencana, awalnya hanya sebuah penasaran yang timbul begitu besar. Setelah diwawancarai oleh Prof Mas’ud ul Alam Choudry di sebuah bulletin Ekonomi Islam, Aligarh, India, ia akhirnya tertarik masuk di Islamic Economics and Finance (IEF) Universitas Trisakti dengan mengambil studi Islamic Ekonomic Finance.
“Saya merasa senang dan langsung melamar ke IEF Trisakti, kampus pertama yang membuka program Islamic Ekonomic Finance yang berlandaskan al-Qur’an dan Hadits yang konsentrasi terhadap pendekatan ketauhidan,” ujarnya.
3 Maret 2011 lalu, ia dinyatakan lulus dalam sidang Doktor Ilmu Ekonomi konsentrasi ekonomi dan keuangan syariah. Dengan hasil disertasinya, wanita kelahiran 2 Februari 1965 di Kota Hyderabad, Negara India ini mengaku ingin memberikan manfaat memberikan kesejahteraan sosial-ekonomi pada tingkat akar rumput di negaranya. Ia ingin ikut berpartisipasi dan memberikan manfaat agar ikut membantu kesejahteraan umat.
Sebagaimana diketahui, Islamic Ekonomic Finance (IEF) Universitas Trisakti merupakan kampus yang sejak tahun 2005 telah fokus terhadap pendidikan Ekonomi Syariah.
“Sebuah prestasi besar ketika dapat meluluskan doktor pertama, khusus ekonomi syariah, “ kata Sofyan Syafri Harahap, Ketua Program IEF Trisakti kepada hidayatullah.com. “Kita akan terus memberdayakan umat yang fokus terhadap Ekonomi Syariah, melahirkan magister dan doktor yang ahli di bidang Ekonomi Islam,” tambahnya.
Dengan ilmu yang kini dimilikinya, Lubna bercita-cita akan mendirikian lembaga riset di Negaranya. Ia berharap bisa mendirikan sebuah Pusat Kesejahteraan Sosial-Ekonomi (CSEW) di Hyderabad, India sebagai pengajaran dan lembaga penelitian. CSEW akan menawarkan kursus di Ekonomi dalam Islam dan Kelembagaan Politik Ekonomi. *