Hidayatullah.com–Washington mengatakan bahwa Usamah bin Ladin tinggal selama enam tahun di sebuah rumah di kota Abottabad hingga akhirnya dibunuh pasukan Amerika.
Bagaimana tanggapan penduduk setempat atas pernyataan Wasington itu?
“Mustahil,” kata Zubair Gul, yang tinggal hanya beberapa ratus meter dari rumah yang diserbu pasukan Navy SEAL yang katanya berhasil membunuh Bin Ladin.
Munurut Gul, warga Jerman yang asli orang Peshawar dan beristerikan wanita Jerman, sulit untuk mempercayai bahwa Bin Ladin dibunuh di tempat itu.
“Abbotabad adalah lembah, dan Anda akan langsung mendengar jika ada helikopter yang terbang melintas. Siapa yang percaya bahwa Bin Ladin sedang duduk di dalam rumah dan tidak tahu ada helikopter yang datang?” tegasnya.
Nazar Abbasi seorang apoteker di Abottabad menyatakan senang mendengar Usamah bin Ladin terbunuh, namun karena tidak ada bukti-bukti yang disodorkan Washington, ia menjadi tidak percaya. Apalagi yang kemudian banyak bermunculan adalah foto-foto palsu.
“Dan ketika saya mendengar bahwa Amerika membuang mayatnya ke laut, saya paham itu semua hanyalah pertunjukan besar,” katanya sebagaimana dilansir Spiegel (05/5).
Banyak orang di Abottabad yan setuju dengan Gul dan Abbasi. Semua itu karena Presiden Obama sedang bertarung agar dipilih kembali menjadi presiden. Dan terutama lagi, Amerika Serikat ingin merusak citra Pakistan.
Warga setempat yakin, mustahil pemerintah mereka tidak tahu jika Usamah bin Ladin tinggal di rumah itu selama bertahun-tahun, dan tidak tahu tentang rencana penyerbuan oleh tentara Amerika.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Tentara dan intelijen kami tidak sebodoh itu,” kata Maqbul Shah seorang pedagang.
“Sekarang jelas bahwa itu bukan Bin Ladin,” tandasnya.
Mungkin saja benar Bin Ladin. Tapi, mengapa Amerika Serikat sulit sekali untuk membuat cerita yang benar dan pasti. Alih-alih meyakinkan publik bahwa mereka benar-benar membunuh Usamah bin Ladin, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan dan keterangan cerita yang simpang-siur, tanpa menunjukkan satu pun bukti yang konkrit.*