Hidayatullah.com—Pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat terus dipacu. Masjid yang pembangunannya dikerjakan dalam tiga tahap sejak tahun 2008, pelaksanaan pembangunannya pada tahun ini akan dilakukan dengan multi year (tahun jamak). Diperkirakan pada tahun 2014 pembangunannya selesai 100 persen.
Kepala Biro Bina Sosial Setdaprov Sumbar Jefrinal Arifin mengatakan, tahun 2012 ini menganggarkan Rp 25,5 miliar pada APBD awal. Sedangkan pada APBD perubahan direncanakan dianggarkan Rp 29 miliar lagi.
“Saat ini masih dalam pembahasan dengan DPRD, dan DPRD sangat mendukung agar pembangunan masjid ini cepat selesai, sehingga bisa segera dipergunakan masyarakat,” kata Jefrinal Arifin, belum lama ini.
Kepada Padang Ekspres, ia menyebutkan, pada tahun 2012 ini akan diselesaikan shelter dan parkirnya. Sedangkan sebelumnya telah diselesaikan pembangunan struktur, dinding, tempat shalat, tempat wudhu, perkantoran, dan ukiran di dinding.
Biaya pengerjaannya telah menghabiskan dana Rp 141 miliar, dan sudah menyelesaikan 46 persen dari keseluruhan pembangunannya. Secara keseluruhan, pembangunan Masjid Raya akan menghabiskan dana sebesar Rp 322 miliar.
Nanti, masjid ini akan dilengkapi 4 menara. Pada awal pembangunannya tahun 2008, dialokasikan dana Rp103 miliar. Kemudian pada 2010 dialokasikan lagi sebanyak Rp15 miliar dan terakhir pada 2011 ini Rp31 miliar. Meski demikian masih terdapat kekurangan dana Rp176 miliar lagi.
Walau pembangunan belum selesai, namun Jefrinal Arifin mengatakan, tahun ini diusahakan masjid ini sudah bisa dipergunakan. Untuk mengurus dan menyelenggarakan kegiatan di masjid ini nantinya akan dibentuk Badan Pengelola Masjid Raya Sumbar.
“Saat ini sedang kita persiapkan pembentukan Badan Pengelola Masjid Raya,” kata mantan Kabid Olahraga Disdikpora Sumbar ini.
Walau belum dibuka secara resmi, namun masjid ini telah dicoba beberapa kali penggunaannya oleh pihak Pemprov dan Pemko Padang. Misalnya pada acara buka bersama anak yatim se-kota Padang, kemudian, saat Lebaran Idul Adha lalu, masjid ini dimanfaatkan sebagai lokasi Salat Ied.
Sementara Asisten II Syafrial mengatakan, pemerintah terus berupaya mengejar bantuan donatur untuk penyelesaian masjid ini. Namun, hingga saat ini belum ada yang berhasil sampai ke Sumbar.
Sebelumnya, memang sudah ada bantuan dari Timur Tengah, namun karena terjadi gempa, bantuan itu dipergunakan untuk membantu pembangunan infrastruktur Sumbar pascagempa. “Kita akan coba cari donatur dari pihak ketiga, terutama dari Timur Tengah,” ujar Syafrial.
Masjid Raya ini fungsinya tidak sebatas rumah ibadah. Bangunan yang berada tak jauh dari pantai Padang itu, dirancang mampu menahan guncangan gempa mencapai 10 SR dan dapat dijadikan sebagai shelter lokasi evakuasi tsunami, memanfaatkan lantai II dan lantai III mesjid.
Masjid tersebut mampu menampung sekitar 20.000 jemaah, dengan rincian lantai dasar masjid menampung 15.000 jemaah serta lantai II dan III sekitar 5.000 jemaah.*