Hidayatullah.com-– Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Jakarta (13/06/2012) mengatakan bahwa kementerian luar negeri Indonesia berencana untuk menyewa pesawat tambahan dalam rangka menjemput warga negara RI yang masih sulit dievakuasi diantara krisis konflik Suriah. Langkah ini demi memudahkan proses evakuasi ratusan WNI yang saat ini ditampung di KBRI Damaskus.
“Ada rencana sewa pesawat. Kami sudah bekerja sama dengan Garuda untuk mempersiapkan pesawat,” kata Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Jakarta, Rabu siang, (13/06/2012).
Duta Besar RI untuk Suriah, Wahib sendiri menjelaskan bahwa untuk mengevakuasi cepat warga RI di Suriah membutuhkan pesawat tambahan. Semua ini dikarenakan keterbatasan kebutuhan penerbangan komersil selama terjadinya konflik Suriah, karena untuk menerbangkan ratusan warga RI dengan mengandalkan dua maskapai yang masih beroperasi yaitu Emirater dan Etihad jelas akan memperlambat proses evakuasi ditengah krisis Suriah yang semakin memanas.
Natalegawa mengatakan, sudah 240 WNI yang dipulangkan oleh pemerintah. Saat ini, terdapat 115 WNI yang ditampung di KBRI Damaskus. Pada 17 Juni mendatang KBRI akan memulangkan sekitar 62 WNI.
Saat ini terdapat tiga posko yang didirikan KBRI di kota Damaskus, Latakia dan Allepo untuk menjemput para WNI yang minta dipulangkan. Natalegawa mengatakan bahwa tim KBRI tidak akan menggeser posisi WNI atau memulangkan jika situasi belum dipastikan aman.
“Kita memprosesnya dengan hati-hati. Jangan sampai ada pergerakan warga dalam jumlah besar tanpa jelas prosesnya, bisa sangat berbahaya. Harus ada rencana yang jelas, termasuk daya angkut dan status kesiapan,” jelasnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kondisi di Suriah, warga diimbau agar selalu melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri dan/atau KBRI Damaskus melalui nomor telepon hotline +963-11-611-9630, +963-954-444-810, +963-933-098-212, dan +963-941-950-829.
Pihak kerabat bisa juga menghubungi sejumlah nomor hotline Kemlu di Indonesia, yaitu (021)3813186, (021)3849045, 0812 8168 6601, 0878 8566 5609 dan 0878 7577 7070.