Hidayatullah.com–Hazim Shaleh Abu Ismail, calon presiden Mesir dari kelompok Salafi yang tereleminasi dari pilpres, menyerukan kepada demonstran agar tidak meninggalkan Lapangan Tahrir sampai Dewan Militer turun dari kekuasaan dan meninggalkan wilayah politik sama sekali. Demikian dilansir Islammemo.
Subuh Kamis tadi di Lapangan Tahrir, Abu Ismail menekankan perlunya untuk menuntut dibatalkannya konstitusi dan juga mengakhiri kekuasaan militer.
Dia juga menegaskan tidak akan menerima negosiasi apapun dengan Dewan Militer di balik pintu tertutup. Jika ada negosiasi maka harus dilakukan di depan semua orang di Lapangan Tahrir.
Abu Ismail mengkritik keputusan Departemen Kehakiman yang memberikan wewenang penangkapan kepada petugas militer. Dia mengatakan bahwa wewenang tersebut akan digunakan untuk melawan rakyat.
Selain itu, Abu Ismail juga mengkritik tajam Deklarasi Konstitusi yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Dewan Militer soal pembatasan kekuasaan presiden.
“Deklarasi Konstitusi tersebut bukan bentuk kudeta terhadap pemerintah, akan tetapi bentuk penjajahan militer terhadap negara, yangmana peran utama seharusnya adalah melindungi rakyat, bukan mengendalikannya,” tegas Abu Ismail.*