Hidayatullah.com–Beberapa ledakan mengguncang dua masjid warga Sunni yang berada Hilla di tengah Iraq, demikian kata polisi dan petugas medis.
Sekelompok orang berpakaian militer pada dinihari meledakkan sejumlah peledak di dua masjid Sunni yang terletak di wilayah Hilla, selatan Baghdad, dan menembak kepala seorang muadzin – orang yang ditunjuk untuk melaksanakan adzan – di dekat rumahnya di Iskandariyah, kata sumber tersebut.
Di Hilla, sekitar 80 kilometer (50 mil) dari ibukota, seorang petugas polisi mengatakan bahwa Masjid Ammar bin Yasser di daerah Bakerli dibom setelah tengah malam.
“Setelah kami mendengar ledakan, kami pergi menuju sumber ledakan tersebut dan menemukan bahwa IEDs (bom jenis rakitan) telah ditanam di Masjid Ammar bin Yassir,” kata kapten polisi dikutip Saudigazette, Senin (05/01/2015).
“Warga mengatakan sekelompok orang yang berpakaian militer melakukan operasi itu,” kata dia, dia menambahkan 10 rumah terkena dampak dari ledakan itu.
Masjid Al-Fateh di sebuah perkampungan yang bernama Sinjar, terletak tidak jauh dari Hilla, juga terkena serangan yang sama.
Kapten polisi mengatakan tiga atau empat orang berseragam militer terlibat pada pengeboman itu.
“Mereka memanfaatkan cuaca yang dingin, sehingga tidak ada seorang warga yang berada di luar,” kata dia.
Sumber dari medis di Hilla mengatakan tiga orang terluka dalam ledakan tersebut.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas peledakan masjid dan pembunuhan yang terjadi di dekat kota Iskandariyah, sekitar 40 kilometer selatan Baghdad.
Seorang pejabat lokal mengidentifikasi muadzin yang meninggal di masjid Mohammed Abdallah Jabbouri yang terletak di Haswa sebagai Taha Al-Juburi.
“Dia diserang secara tiba-tiba oleh penembak tak dikenal di dekat rumahnya,” kata sebuah sumber di kepolisian Iskandariyah. Seorang dokter juga mengkonfirmasi atas kematiannya.
Iskandariyah merupakan bagian dari sebuah area berpenduduk campuran antara Sunni dan Syiah yang pernah dijuluki “segitiga kematian” dan terkena dampak parah dari kekerasan antar sekte satu dekade terakhir ini.
Menteri Dalam Negeri mengutuk serangan yang terjadi pada Senin itu, yang dia sebut sebagai percobaan untuk menyulut perselisihan sipil tetapi dia tidak menyalahkan kelompok manapun.
Serangan-serangan itu “dilakukan oleh elemen-elemen yang telah disusupi yang ingin menghidupkan kembali kerusuhan antar sekte.”
Anggota Dewan Provinsi, Falah al-Khafaji dan sumber polisi mengatakan, seorang penjaga di masjid Hilla itu terbunuh. “Seorang ulama Sunni juga tewas dalam insiden terpisah di Iskandariyah. Kami telah meyiapkan langkah-langkah keamanan di dekat masjid,” kata Khafaji.
Ketegangan meningkat, usai pelaksanaan eksekusi tokoh Syiah Nimr al-Nimr oleh pemerintah Arab Saudi akhir pekan lalu. Sebelum masjid Sunni dihantam bom dan diserang. Kaum Syiah Iraq menggelar demonstrasi di kota-kota utama Iraq. Di Iran, . Kedutaan Besar Arab Saudi di Iran dibakar massa. [baca: Penyerangan Terhadap Kedutaan Saudi di Iran Pasca Eksekusi Tokoh Syiah Saudi]
Pemerintah Iraq membenarkan serangan pada dua masjid kaum Sunni, yang terletak di Hilla dan sebuah masjid di Iskandariyah, sekitar 40 km selatan Baghdad.
Namun Perdana Menteri Iraq, Haider al-Abadi menyalahkan serangan itu pada ISIS. Al-Abadi memerintahkan pemerintah provinsi untuk mengejar “geng kriminal” istilah yang ia ucapkan untuk penyerang dua masjid itu.*/Nashirul Haq AR