Hidayatullah.com–Rezim Bashar al-Assad yang mengendalikan Suriah menargetkan ladang pertanian di provinsi Idlib, Aleppo dan Hama dan mencegah para petani memanen tanaman mereka dengan berbagai cara, salah satunya membakar itu, seperti yang dilaporkan Anadolu Agency.
Pasukan Rezim Suriah, yang membakar ribuan hektar ladang gandum dalam serangan yang dijuluki “bom kelaparan”, bertujuan untuk mencegah petani memanen tanaman mereka dan membuat puluhan ribu warga sipil kelaparan, lapor Middle East Monitor (04/06/2021).
Midyen al-Hussein, ketua dewan daerah Kaston, Hama, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa rezim menyebabkan kerusakan besar oleh senjata darat-ke-darat, menekankan bahwa ladang adalah satu-satunya sumber pendapatan bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Di Kaston, rezim membakar 2.500 decares (618 hektar) ladang gandum yang tindakan ini melanggar gencatan senjata, kata al-Hussein.
Ia menambahkan, saat ini banyak petani yang mencari pekerjaan baru di lahan pertanian lain dan menunggu bantuan paket sembako.
Petani lain, Halit abu Ahmed, yang kembali ke desanya setelah gencatan senjata, mengatakan rezim Assad sering melanggar gencatan senjata dan membakar tanamannya di desa Duqmaq, Hama barat.
“Rezim membakar hampir 400 decares [99 hektar] ladang gandum di Duqmaq,” katanya. “Para petani memadamkan api di ladang dengan traktor mereka.”
Suriah telah terperosok dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi.
Turki dan Rusia menyepakati gencatan senjata di Idlib pada Maret 2020 untuk menghindari eskalasi.
Rezim Suriah, bagaimanapun, telah secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata, sering meluncurkan serangan di dalam zona de-eskalasi.*