Hidayatullah.com–Jarak terjauh pemondokan dalam musim haji tahun ini 2,7 km. Kondisi ini lebih jauh sedikit dari kebijakan awal Kementerian Agama dengan jarak terjauh pemondokan 2,5 km.
“Jarak yang sedikit lebih jauh, karena dengan pertimbangan ada gedung yang kualitasnya baik,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali, di Jakarta, Selasa (27/08/2013)..
Menurut Menag, bagi jamaah haji yang menempati perumahan pada jarak lebih dari 2000 m mendapatkan transportasi salawat. “Namun meski transportasi disediakan bagi jamaah dengan jarak pemondokan di atas 2.000 m, praktiknya jamaah yang di bawah 2000 m pun banyak yang mempergunakan sarana transportasi ini,” katanya, dalam pemberitaan Kemenag.
“Terbersit dalam pemikiran kami, kalau yang lebih dari 2000m itu menggunakan tranpsortasi salawat, apa bedanya dengan yang 3000m? Jadi dari sisi kemampuan untuk menjangkau Masjidil Haram itu tidak ada masalah karena sudah dipersiapkan transportasi,” terang Menag.
Dikatakan, beberapa tahun yang lalu transportasi jamaah memang tidak dipersiapkan. Hal itu kemudian menjadi masalah bagi jamaah untuk menjangkau Masjidil Haram. Karenanya, saat itu tidak sedikit jamaah yang datang ke Masjidil Haram dua minggu sekali atau setiap Jumat saja.
“Ini terjadi karena saking jauhnya dan sulitnya transportasi untuk menjangkau Masjidil Haram,” kata Menag.
“Sekarang tidak, kita sediakan transportasi salawat untuk jamaah,” tambahnya.*