Hidayatullah.com–Majelis Intelektual Dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) akan menggerakkan dukungan umat untuk mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini terkait dengan konflik yang terjadi antara kubu Polisi Republik Indonesia (POLRI) dan KPK.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) MIUMI, Bachtiar, keberadaan KPK saat ini sedang dizalimi oleh arogansi POLRI.
“Ya MIUMI sedang mempersiapkan aksi akbar itu. Saat ini saya masih berkoordinasi dengan Bambang Widjojanto untuk langkah terbaik bersama. Intinya umat harus mendukung KPK,” jelas Bachtiar kepada Hidayatullah.com, Minggu (07/10/2012).
Bachtiar juga meminta agar umat tetap memfokuskan diri pada isu KPK. Terkait pemindahan mendadak Ustad Abu Bakar Ba’asyir (ABB) ke Nusakambangan, ia berasumsi ada kekhawatiran Ustad ABB sengaja dizalimi agar umat Islam marah dan dimanfaatkan menjadi pengalih isu utama KPK.
Namun begitu Bachtiar akan segera bersilahturahim ke Ustad ABB untuk mendapat penjelasan apa yang sebenarnya terjadi sehingga ulama ini dipindahkan mendadak.
“Isu ini bersamaan, antara KPK dan Ustad Abu. Saya sendiri belum bersilahturahim ke Nusakambangan, insya Allah sudah diagendakan. Namun saat ini kami umat harus mendukung KPK,” tambahnya lagi.
Hingga berita ini diturunkan elemen-elemen MIUMI masih terus berkoordinasi dengan pihak KPK dan elemen masyarakat lainnya. Ketegangan antara KPK dan Polri kembali terjadi ketika personel Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya hendak menangkap penyidik asal Polri yang sudah menjadi penyidik tetap KPK, Novel Baswedan, di Gedung KPK pada Jumat (5/10/2012) malam.*