Hidayatullah.com–Keuangan syariah di pasar modal di Indonesia saat ini berkembang pesat. Hal itu mendorong sejumlah sekuritas mengeluarkan layanan trading online berbasis syariah.
Sesuai data Otoritas Jasa Keuangan per Februari 2013, kapitalisasi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mencapai Rp2.676,295 triliun.
Angka tersebut naik dari posisi akhir Desember 2012 sebesar Rp2.451,334 triliun. Kapitalisasi saham berbasis syariah ini mengambil porsi sebesar 57,69% dari total kapitalisasi di pasar modal sebesar Rp4.638,860 triliun.
Seiring dengan peningkatan kapitalisasi saham tersebut, jumlah saham syariah dalam daftar efek syariah juga mengalami peningkatan.
Hingga akhir tahun lalu, jumlah saham syariah yang diperdagangkan mencapai 320 saham syariah atau bertambah 67 saham syariah dari tahun sebelumnya.
Melihat perkembangan tersebut, sejumlah perusahaan sekuritas meluncurkan layanan trading online berbasis syariah. Terakhir, Mandiri Sekuritas meluncurkan layanan Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST) Syariah.
Pengamat online trading Yanuar Pranuradi mengatakan, sejumlah perusahaan keuangan nonbank tengah melakukan pengembangan layanan online trading syariah. Tujuannya adalah besarnya pertumbuhan industri keuangan Islam itu.
“Mainstreamnya tetap trading online konvensional. Tapi, trading online syariah ini menjadi salah satu pilihan bagi nasabah,” tutur Yanuar, Kamis (14/3), dalam MetroTV News.
Dia melihat, pangsa pasar keuangan syariah ini begitu besar di Indonesia. Alasannya, mayoritas penduduk di tanah air beragama Islam.
Saat ini, jumlah nasabah yang memiliki rekening efek baru mencapai 350 ribu. Mereka juga bertransaksi pada saham-saham berbasis syariah.
“Dengan layanan online trading syariah ini, jumlah nasabah untuk berinvestasi di pasar modal dapat meningkat lagi,” tuturnya.
Kendati begitu, kata Yanuar, layanan online trading syariah ini masih tahap awal sehingga butuh pengembangan lebih dalam. Dia menyebutkan, butuh waktu sekitar 5-7 tahun agar layanan ini dapat termanfaatkan seluruh masyarakat.
“Perlu sosialisasi dan edukasi dari regulator secara luas bahwa ada online trading berbasis syariah tersebut,” harapnya.
Managing Director Mandiri Sekuritas Laksono Widodo sebelumnya menyatakan bahwa layanan online trading syariah ini akan semakin memudahkan nasabah bertransaksi. Pasalnya, layanan tersebut akan menampilkan perkembangan transaksi saham-saham syariah.
“Dengan menggunakan aplikasi MOST Syariah ini, nasabah bertransaksi dengan basis dan mekanisme syariah untuk saham-saham yang terdaftar dalam ISSI,” terangnya.
Untuk layanan ini, Widodo menyebutkan, perseroan menargetkan peningkatan nasabah sebanyak 5 ribu orang pada tahun ini. Dari Januari hingga awal Maret, jumlah nasabah baru bertambah 200-300 orang.
Di samping itu, perseroan juga menargetkan peningkatan volume transaksi rata-rata harian mencapai Rp450 miliar. Adapun nilai rata-rata transaksi harian Mandiri Sekuritas mencapai Rp300-Rp400 miliar.*