Hidayatullah.com—Presiden Barack Obama melarang pemerintah Amerika Serikat memberikan peralatan militer tertentu kepada kepolisian lokal, lapor BBC Senin (18/5/2015).
Kebijakan itu diambil menyusul kritik yang menyebutkan bahwa polisi terlalu berlebihan dalam menghadapi aksi protes masyarakat di Ferguson, Missouri, yang berubah menjadi kerusuhan pada musim panas lalu.
Serangkaian penembakan fatal oleh polisi –kebanyakan berkulit putih– terhadap warga –yang kebanyakan kulit hitam dan dari etnis minoritas– telah meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian, serta menimbulkan gelombang aksi protes yang meluas di seluruh penjuru AS.
Di Ferguson dan Baltimore, aksi unjuk rasa bahkan berubah menjadi tindak kekerasan, penjarahan dan aksi bakar oleh massa.
Penampilan polisi yang dilengkapi berbagai senjata bak anggota militer, telah menuai protes dan kritik dari publik di Amerika.
Gedung Putih ingin polisi hanya dibekali dengan perlengkapan untuk menertibkan masyakarat.
Hasil studi atas lembaga keamanan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa lima badan federal menghabiskan dana $18 milyar lewat berbagai program yang memberikan mereka 92.442 persenjataan kecil, 44.275 alat untuk melihat di kegelapan malam, 5.235 kendaraan Humvee, 617 kendaraan anti-ranjau dan 616 pesawat terbang.
Hasil studi itu menyebutkan terdapat “resiko potensial penyalahgunaan atau penggunaan berlebihan” atas perlengkapan seperti kendaraan lapis baja, dan kehadirannya bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap kepolisian.
Peralatan militer yang akan dilarang diberikan kepada polisi antara lain: kendaraan yang berjalan dengan menggunakan tracked system dan bukan roda, pesawat, kapal dan kendaraan yang dilengkapi senjata, senjata api atau amunisi kaliber 0,50 ke atas, peluncur granant, bayonet, serta seragam loreng.
Peralatan yang masih diperbolehkan antara lain: pesawat terbang, helikopter dan drone, kendaraan lapis baja dengan roda, kendaraan taktis beroda seperti Humvee dan truk seberat 5 ton, kendaraan komando dan kontrol, bahan peledak dan pyrotechnics, helm anti huru-hara, perisai dan tongkat pemukul berukuran besar.*