Hidayatullah.com–Angkatan Bersenjata Turki mengebom puluhan konvoi kendaraan milik kelompok teroris PKK / KCK / PYD-YPG dan Daesh pada hari Kamis selama Operasi Cabang Zaitun di kota barat laut Afrin di Afrika.
Dalam sebuah pernyataan, Staf Umum Turki mengatakan konvoi tersebut dicegat sekitar 15 kilometer tenggara Afrin.
Mereka membawa amunisi dan senjata ke teroris, kata pernyataan tersebut sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.
“Hanya konvoi milik kelompok teroris PKK / KCK / PYD-YPG dan Daesh yang ditargetkan selama operasi tersebut, dan sangat penting untuk tidak membahayakan warga sipil manapun,” tambahnya.
Sebuah video yang menunjukkan tentara Turki yang menyerang konvoi teroris tersebut diposkan di YouTube dimana asap tebal dapat dilihat setelah target dipukul.
Pada 20 Januari, Turki meluncurkan Operation Olive Branch untuk membersihkan teroris YPG / PKK-Daesh dari Afrin.
Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah tersebut serta melindungi Suriah dari penindasan dan kekejaman teroris.
Milisi Kurdi Suriah YPG menyatakan para pejuang dukungan pemerintah Suriah tengah digelarkan di garis depan untuk membantu menghalau serangan Turki tetapi dukungan juga dibutuhkan dari pasukan militer Suriah.
Dianggap sebagai konsesi kepada pemerintah Suriah, YPG telah meninggalkan Aleppo utara yang kemudian diambil alih pemerintah Suriah.
“Kelompok-kelompok yang beraliansi dengan pasukan Suriah sudah masuk ke Afrin, tetapi bukan dalam kuantitas atau kapasitas untuk menghentikan pendudukan Turki,” kata juru bicara YPG Nouri Mahmoud kepada Reuters. “Tentara Suriah harus menjalanan tugasnya melindungi perbatasan Suriah.”
Milisi-milisi pro-Suriah sudah tiba di Afrin Kamis malam (22/2/2018) untuk memenuhi permintaan YPG kepada pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca: Erdogan: Operasi Militer Darat di Afrin Suriah Dimulai
Ratusan pejuang ditempatkan di garis depan Afrin untuk memerangi pasukan Turki, kata Mahmoud. Tetapi Assad tidak mengirimkan tentaranya langsung karena bisa menciptakan konfrontasi terbuka dengan Turki.
Milisi Kurdi Suriah YPG menyatakan para pejuang dukungan pemerintah Suriah tengah digelarkan di garis depan untuk membantu menghalau serangan Turki tetapi dukungan juga dibutuhkan dari pasukan militer Suriah.
Dianggap sebagai konsesi kepada pemerintah Suriah, YPG telah meninggalkan Aleppo utara yang kemudian diambil alih pemerintah Suriah.
“Kelompok-kelompok yang beraliansi dengan pasukan Suriah sudah masuk ke Afrin, tetapi bukan dalam kuantitas atau kapasitas untuk menghentikan pendudukan Turki,” kata juru bicara YPG Nouri Mahmoud kepada Reuters.
“Tentara Suriah harus menjalanan tugasnya melindungi perbatasan Suriah.”
Milisi-milisi pro-Suriah sudah tiba di Afrin Kamis malam (22/2/2018) untuk memenuhi permintaan YPG kepada pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Ratusan milisi ditempatkan di garis depan Afrin untuk memerangi pasukan Turki, kata Mahmoud. Tetapi Assad tidak mengirimkan tentaranya langsung karena bisa menciptakan konfrontasi terbuka dengan Turki.*/Sirajuddin Muslim