Hidayatullah.com- Terkait penyerangan Rusia terhadap Suriah dengan cover adanya jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di beberapa provinsi Suriah, itu sudah menjadi koalisi dari berbagai negara yang melawan kelompok ISIS.
Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR RI yang membidangi urusan luar negeri, Ahmad Zaenuddin saat dihubungi hidayatullah.com, belum lama ini.
“Saya kira menyelesaikan masalah ISIS di Suriah tidak bisa diselesaikan dengan cara penyerangan seperti itu. Sebab, ISIS ada karena direkayasa dan mereka-mereka (negara penyerang) juga yang melakukannya, sebagai sebuah strategi besar mereka dalam memecah belah Suriah menjadi beberapa negara berdasarkan etnisnya,” demikian jelas Zaenuddin.
Zaenuddin menuturkan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah ISIS di Suriah yaitu ketika mereka semua sepakat mempersempit ruang gerak ISIS serta tidak ada yang mensuplai senjata dengan menutup sumber-sumber pendanaannya.
“Salah satu sumber pendanaan ISIS adalah ladang-ladang minyak yang mereka kuasai. Kalau minyak itu tidak ada yang membeli maka mereka juga akan kebingungan. Jadi, menurut saya masih ada cara lain yang lebih efektif, murah dan kecil resikonya terkait jatuhnya korban dari masyarakat sipil,” kata Zaenuddin.
Lebih lanjut, Zaenuddin mengatakan konflik yang terjadi di Suriah merupakan bencana kemanusiaan yang paling besar di dunia. Warga dunia tahu jika masyarakat sipil di Suriah terpaksa menyeberangi lautan dan mereka tahu resikonya sangat besar sebagaimana nyawa menjadi taruhan.
Kendati demikian, lanjut Zaenuddin masyarakat sipil di Suriah tetap melakukannya demi memperoleh rasa aman. Dan itu berarti menggambarkan bahwa kondisi kemanusiaan di Suriah memang sudah sangat luar biasa.
“Seharusnya kalau negara-negara barat (Amerika, Rusia, dan Eropa) itu serius, maka tidak perlu menimbulkan korban dan membuat masyarakat sipil Suriah mengungsi seperti itu,” ujar Zaenuddin.
“Serangan udara itu seringkali merenggut korban dari masyarakat sipil. Maka, perlu dilakukan upaya lain kalau benar-benar ingin melindungi masyarakat bukan melalui serangan udara seperti itu,” tandasnya.*