Hidayatullah.com – Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi, ulama Suriah yang syahid pada Maret 11 tahun lalu, pernah menyampaikan nasihat akan pentingnya hubungan antara Al-Quran dan bulan Ramadhan.
Ulama yang dikenal sebagai pribadi yang zuhud itu berulangkali menasihati dirinya sendiri dan umat Islam akan keistimewaan Al-Quran.
“Aku ingin mengulangi lagi saudara-saudara mengingatkan kalian dengan keharusan adanya ikatan kuat dan total dengan kitab Allah SWT dalam bulan Ramadhan yang mulia ini,” kata Syekh Al-Buthi membuka nasihatnya dalam video yang dilihat Hidayatullah.com.
“Ini ku katakan untuk diriku dan kalian semua. Dan ku katakan lagi.”
Ulama keturunan Kurdi yang dilahirkan di Turki tersebut mengajak umat Islam untuk meningkatkan intensitas membaca Al-Quran saat bulan Ramadhan.
“Siapa yang sudah punya rutinitas misalnya membaca setengah juz setiap hari, maka bacalah satu juz.Yang biasanya satu juz, bacalah dua juz. Dan seterusnya,” ajak Syekh Al-Buthi.
Imam Nawawi, menurut Syekh Al-Buthi, menukilkan ijma ulama bahwa membaca Al-Quran adalah zikir yang paling utama. Lebih afdol (utama) dari istigfar, bertasbih, bertahlil dan lebih utama dari zikir-zikir lainnya.
Keutamaan Al-Quran tak berhenti di situ. Menurut ulama yang pernah jadi Imam Masjid Ummayad itu, Al-Quran dapat menjadi solusi dari segala permasalahan.
“Aku senang mengatakan kepada kalian bahwa kunci solusi dari segala musibah terdapat dalam adanya ikatan dengan kitab Allah SWT. Orang-orang mengerti atau tidak, namun demikian adanya,” kata beliau.
Namun, umat Islam perlu mengetahui bahwa Al-Quran tak semata-mata dengan hanya dibaca saja.
“Saat ku katakan ikatan dengan kitab Allah, maksudku pertama, membaca dengan benar dan sebelumnya pernah menerima bacaan (dari guru). Dan membaca dengan merenungi sebagaimana dikatakan ulama. Imam Nawawi dan ulama lain mengatakan hal ini. Juga membaca (Al-Quran) dengan adab yang telah diketahui,” jelas Syekh Al-Buthi.
“Maka, siapapun yang punya ikatan dengan kitab Allah SWT dengan cara seperti ini. Dari segala kesusahan dan kesedihan, Allah akan menjadikan solusi. Baik itu kesusahan dirinya atau khalayak umum. Ini benar adanya wahai saudara-saudara.”
“Hal lain yang juga ingin ku katakan.”
“Hidup kita masing-masing pasti menghadapi kesusahan dan kesedihan. Masing-masing kita menghadapinya. Sebagaimana juga kebahagiaan dan kegembiraan. Kita tidak tahu kapan terjadi.”
“Banyak pemuda dan saudara bertanya kepadaku perihal kesusahan yang tiba-tiba mereka alami yang mengejutkan mereka dan mereka tidak tahu cara terbebas.”
“Maka ku katakan kepada diriku dan kalian semua. Cara terbebas dari kesusahan dan kesedihan adalah berlindung pada Kalamullah (Al-Quran). Sama sekali tidak ada keraguan dalam hal ini. Yang mengamalkan apa yang ku katakan ini, akan tahu kebenaran ucapanku,” tutup Syekh Al-Buthi.*
Baca juga: Inilah Pesan Syekh Ramadhan Al-Buthi kepada Umat Islam tentang Palestina