Oleh: Imam Nawawi
Hidayatullah.com | ‘ISRAEL’ kali ini benar-benar menginjak-injak kemanusiaan dan akal sehat, pasalnya di bulan suci Ramadhan, disaat umat Islam berpuasa dan beribadah, mereka malah menyerang secara brutal umat Islam di Palestina.
Dilaporkan Sakibat serangan brutal pada Jumat (7/5) di Syeikh Jarrah Yerussalem Timur itu 205 warga Palestina terluka. Biadabnya, penyerangan itu terjadi saat umat Islam sedang menjalankan sholat Tarawih di Masjid Al –Aqsa, dengan granat kejut dan peluru karet, ‘Israel’ bertindak dengan tanpa nurani dan rasa kemanusiaan.
Peristiwa itu mengundang respon masyarakat Muslim di Tanah Air. “Apa yang dilakukan polisi ‘Israel’ sungguh biadab. Penembakan membabi buta kepada jamaah salat tarawih di Komplek Masjid Al Aqso di bulan mulia dimana umat Islam Palestina siap menyambut Idul Fitri sungguh di luar batas nalar dan kemanusiaan,” ungkap Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, Ahad (9/5/2021).
“Berulangkali ‘Israel’ menunjukkan sikap pongah, mengekang kebebasan sipil rakyat Palestina termasuk kebebasan beragama dan beribadah yang merupakan hak asasi yang tidak bisa dikurangi atau non-derogable right,” tegas Jazuli yang juga Wakil Presiden Forum Parlemen Muslim Dunia.
Sementara itu Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Sukamta mengecam keras serangan ‘Israel’ terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsha pada Jumat malam 7 Mei 2021. Ia berharap PBB dapat bertindak tegas bahkan semestinya segera menghentikan kekerasan dan kebiadaban itu.
“Saya berharap PBB dan komunitas internasional segera bertindak untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil Palestina,” kata dia.
Dunia internasional juga mengencam serangan yang dilancarkan oleh ‘Israel’. Dalam hal ini adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE) pada Sabtu (8/5/2021).
“Arab Saudi menolak rencana dan tindakan ‘Israel’ untuk mengusir puluhan warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem dan memaksakan kedaulatan ‘Israel’ atas mereka,” kata Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Al Arabiya milik Saudi seperti dilansir antaranews.com. Langkah serupa juga disampaikan oleh Rusia dan Uni Eropa.
Langkah Strategis
Pada hakikatnya dunia telah mengenal ‘Israel’ sebagai negara yang kerapkali bertindak brutal terhadap umat Islam di Palestina. Sayangnya, dunia tak mampu berbuat banyak. ‘Israel’ seolah istimewa, tak tersentuh oleh apapun di dunia ini, termasuk oleh nurani dan kebenaran. Akibatnya, hingga sekarang, ‘Israel’ semakin menjadi-jadi.
Idealnya, sebagai sebuah bangsa yang tidak memiliki empati dan nurani seperti itu, dunia bertindak tegas kepada ‘Israel’. Namun, patut diakui, negara-negara maju dalam hal milter dan teknologi justru tak mampu berbuat banyak atas kebiadaban yang selama ini ditimbulkan ‘Israel’.
Namun, kini, di tengah umat Islam sedang beribadah, berpuasa dan tidak berdaya, sudah semestinya negara-negara Muslim di dunia, setidaknya menjadi garda terdepan di dalam menyerukan penghentian atas kebiadaban itu. Tidak boleh hal seperti ini dibiarkan dan diakhiri tanpa sanksi tegas atas ‘Israel’.
Masyarakat sipil dunia telah banyak berteriak dan mendukung perjuangan rakyat Palestina yang terus ditindas dan diperlakukan secara tidak manusiawi oleh ‘Israel’. Namun, semua itu belum menyentuh kesadaran berpikir dan kejernihan hati para pemangku kebijakan internasional. Sekarang, inilah saatnya, negara-negara Muslim dunai berembug dan mendorong agar PBB dapat berdiri tegak atas landasan kemanusiaan dan keadilan.
Seperti disampaikan oleh Hidayat Nur Wahid, seharusnya PBB bergerak tegas menghentikan kebiadaban ini. “Langkah konkret penting segera diambil, karena sangat disesalkan bila dunia internasional hanya diam saja dan membiarkan kejahatan melanggar konvensi PBB dan HAM internasional terus terjadi. Padahal kejahatan ‘Israel’ ini sangat serius mengancam proposal perdamaian di Timur Tengah,” ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini.
Sikap Indonesia
Sebagai negara mayoritas Muslim di dunia, Indonesia sudah selayaknya bersikap, dalam hal ini adalah Presiden RI, Joko Widodo, harus menyampaikan sepatah dua patah kata yang menunjukkan pembelaan terhadap kemanusiaan, nurani dan keadilan serta kebebasan rakyat Palestina dari beragam aksi biadab ‘Israel’.
Di sisi lain, umat Islam di Indonesia sudah pasti bergerak mendukung perjuangan rakyat Palestina dengan doa dan galang dana yang selama ini bisa dan biasa mereka lakukan. Namun, jika langkah ini dapat disinergikan dengan sikap pemerintah, maka sudah barang tentu suara-suara yang menghendaki penghentian kebiadaban ini akan jauh lebih berpengaruh secara jangka panjang.
Terakhir, sebagai masyarakat biasa, tak ada jalan lain kita membantu saudara Muslim di Palestina, melainkan dengan doa-doa semoga Allah jaga, lindungi dan merdekakan saudara-saudara kita di Palestina. Terlebih ini adalah akhir Ramadhan, saatnya perkuat ibadah dan doa serta dukungan melalui media sosial agar mata dunia terbuka dan berkekuatan hati untuk mengambil tindakan nyata.
Seperti diungkapkan oleh Ustadz Moh. Fauzil Adhim, kita tidak boleh menutup diri dari masalah ini. Bahkan kita harus ikut ambil bagian dalam membantu. Karena bagi Allah tidaklah sulit menjadikan Palestina menang atas ‘Israel’.
“Mudah-mudahan kita bukan termasuk orang yang terkena al-lawa’ sehingga memalingkan muka dan bahkan memusuhi mereka, tidak peduli dan bahkan menghalangi manusia untuk peduli, bukan karena tidak tahu mereka sedang mengalami kesulitan, tetapi karena iman kita…. Ingatlah, kita turut serta membantu mereka atau tidak, pada saatnya Allah ‘Azza wa Jalla akan menangkan mereka. Tak menunggu kita.”*
Penulis ketua Pemuda Hidayatullah