Hidayatullah.com—Pemerintah Bangladesh telah memberi lampu hijau untuk “Misi Bantuan Kemanusiaan (Flotilla) ke Myanmar” untuk memasuki kamp pengungsi masyarakat Islam Rohingya di Teknaf.
Menteri Negara Urusan Luar Negeri Bangladesh Shahriar Alam mengatakan negara itu memberikan akses yang sama kepada beberapa diplomat asing ke kamp pengungsi tersebut termasuk perwakilan PBB di masa lalu.
“Ya, kami menyambut setiap negara untuk datang dan menyaksikan kesulitan, ia pengalaman yang sangat berguna untuk melihat sendiri kondisi,” dikutip banglanews24.com tentang kebenaran bagi misi kemanusiaan dipimpin Malaysia, hari Kamis.
Flotilla berupa misi melibatkan 200 aktivis dari delapan negara akan pengiriman 1.000 ton pasokan makanan dan obat-obatan mendapat izin awal hari Kami dari Myanmar. Kapal pembawa bantuan ini akan berlabuh di Yangon.
Misi ini digagas oleh Klub Putera 1Malaysia dan MAPIM dengan kerjasama organisasi non pemerintah Turki, Turkiye Diyanet Vakfi (IHH) juga berencana untuk menjalankan misi kemanusiaan di Teknaf, Bangladesh.
Shahriar bagaimanapun menjelaskan bahwa izin untuk memasuki kamp itu dikawal karena beberapa pihak terdeteksi menyalahgunakan kelonggaran yang diberikan.
Myanmar Ancam Ambil Tindakan Jika Flotila Malaysia Jadi Masuk Negaranya
“Masyarakat Rohingya komunitas yang rentan, sangat mudah untuk mempengaruhi mereka.
“Itu akan menjadi fenomena berbahaya untuk Bangladesh dan dunia, jadi kita harus memperhatikan hal itu,” kata dia.
Sementara itu, sejak hari Kamis ini Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, yang berfokus membahas krisis kemanusiaan yang dihadapi Muslim Rohingya di Myanmar.*