Hidayatullah.com—Sekitar 50 buah pabrik di Tianjin, China telah diselidiki telah memproduksi produk makanan palsu dengan menggunakan bahan-bahan tidak layak pakai. Diduga menggunakan bahan dan garam sisa industri.
Dikutip Channel News Asia Selasa, 17 Januari 2017 mengutip laporan The Beijing News, produk itu termasuk merek internasional Lee Kum Kee, Haday, Nestle dan Knorr yang mengandung saus serta perasa buatan. Produk-produk tersebut dilaporkan telah mulai dijual ke seluruh China.
Sementara itu, sebuah lagi koran lokal, South China Morning Post melaporkan, produk bermerek tiruan yang diperkirakan senilai 100 juta yuan diproduksi setiap tahun di kota kecil Duliu di Jinghai dalam wilayah yang sama.
“Produk senilai 100 juta yuan (setara Rp194 miliar) diproduksi setiap tahunnya di kota kecil Dulio, Jinghai, Tianjin. Beberapa produsen bahkan mendapat begitu banyak kekayaan dari produk palsu tersebut dan memungkinkan mereka untuk memiliki barang-barang mewah,” tulis sebuah laporan yang diturunkan oleh South China Morning Post.
Ada Setengah Juta Kasus Pelanggaran Keamanan Makanan Hantui China
Menurut koran tersebut, akibat produksi produk dalam jumlah yang besar, beberapa dari produsen berpeluang mengumpulkan kekayaan dan mampu membeli barang mewah.
Koran tersebut yang mengutip laporan khusus Beijing News turut merinci bagaimana proses penggilingan dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk, kemudian diolah di pabrik yang sangat tidak layak.
Bahan-bahan tersebut kemudian dikeringkan dan digiling menjadi bubuk di beberapa tempat usang yang tidak dilengkapi dengan fasilitas terkait.
Ada juga bumbu yang disimpan di tempat menganggur dekat area timbunan sampah sementara pewarna makanan yang dilarang dilaporkan turut menjadi bagian dari bahan untuk menghasilkan produk-produk tersebut.
Pengungkapan terbaru itu dianggap rentetan dari beberapa skandal keamanan makanan di China yang melibatkan hampir setengah juta pelanggaran peraturan penyediaan makanan dalam waktu tiga kuartal pertama tahun lalu.
Seorang wartawan yang mengunjungi kota industri Tianjin bersama pihak kepolisian beberapa waktu lalu juga menangkap beberapa orang, saat mereka tengah memproduksi produk palsu, untuk kemudian dilabeli dengan salah satu merk terkenal di China, Wang Shouyi.
Beberapa waktu terakhir, China diguncang oleh serangkaian skandal keamanan pangan. Ditemukan sebanyak setengah juta pelanggaran keamanan pangan ilegal, dalam tiga kuartal pertama tahun lalu. Beberapa diantaranya karena iklan palsu, penggunaan produk palsu, serta bahan dan penjualan produk makanan dengan bahan terkontaminasi.*