Hidayatullah.com-Usai ditutupnya Dauroh Matan Fikih yang diselenggarakan oleh Kawakibul Fushoha pada Sabtu, (30/2/2021) muncul beragam tanggapan positif dari beragam mahasiswa. Fikriyatin Hikmah, misalnya. Mahasiswi asal Jember, Jawa Timur ini mengatakan bahwa dauroh yang sukses melahirkan 80 penghafal Ghayah wa Taqrib ini adalah kegiatan yang bersifat cerdas, dan sangat membantu.
“Cerdas, karena matan yang diambil adalah matan fikih. Sangat dibutuhkan di semua jenjang kuliah, baik dari tingkat awal hingga akhir. Cerdas, karena diadakannya di waktu ditundanya ujian, waktu kosong yang semulanya adalah jadwal ujian kuliah. Cerdas karena kegiatan ini juga masuk dalam langkah mempersiapkan ujian. Jadi sangat membantu,” jelasnya.
Mahasiswi semester 3 Syariah wal Qanun ini juga menilai daurah hafalan matan Kawakib sebagai kegiatan yang bersifat berani. “Sesuai dengan nama penulis matannya Imam Abi Syuja, yang artinya berani, Kawakib ini berani mengadakan daurohnya di waktu yang sangat berdekatan dengan ujian,” jelas Fikriyah, mahasiswi yang masuk daftar 10 peserta awal tuntas hafalannya dalam daurah.
Tanggapan terhadap daurah matan juga datang dari Hilma A’yunina. Mahasiswi semester 7 Fakultas Hadits ini mengungkapkan bahwa daurah pertama kalinya diadakan di Kawakib ini merupakan kesempatan emas yang tidak banyak ditemukan.
“Kegiatan semacam dauroh ini merupakan kesempatan emas yang mungkin jarang didapatkan atau bahkan sulit ditemui di lain waktu,” katanya sambil mengungkapkan rasa syukur serta ucapan doa pada guru Kawakibul Fushoha, Dr. Syarafuddin.
“Saya sangat bersyukur dengan diadakannya daurah ini, terlebih saya ucapkan banyak terimakasih kepada syaikh, guru sekaligus ayah kami di sini, untuk semua kebaikan yang tidak terbalas dengan apapun di dunia ini, semoga Allah membalas kebaikan beliau dengan sebaik-baik balasan baik di dunia maupun di akhirat,” tambahnya.
Kawakibul Fushoha mengadakan daurah matan, untuk memnanfaatkan kekosongan waktu di tengah penundaan ujian Kampus Al-Azhar. Kegiatan daurah bertemakan “Melahirkan 100 Kawakib Fuqaha” tersebut berjalan selama 6 hari yang dimulai dari 17 Januari hingga 20 Januari 2021. Jumlah yang tuntas adalah 80 peserta dari total 93 pelajar, yang rata-rata mereka adalah mahasiswa Indonesia.
Di akhir penutupan daurah, untuk 10 mahasiswa dan 10 mahasiswi yang pertama tuntas hafalannya akan dihadiahi kenang-kenangan khusus dari guru Kawakib, Dr. Syarafuddin. */Zulfi (Kairo)