Hidayatullah.com | TANPA guru, apa jadinya generasi penerus? Dalam Islam, guru atau juga disebut ulama merupakan pewaris para Nabi. Sebab, mereka mengajarkan kembali ilmu yang menjadi solusi berbagai problematika dalam kehidupan sehari-hari.
“Orang yang bodoh harus diberi tahu. Orang yang ragu harus diberi penjelasan. Orang yang lalai harus diingatkan. Orang yang keras kepala mempertahankan kesalahannya harus diperingatkan.”
Begitulah pendidik. Sosok kehadirannya dinantikan, nasihatnya didengarkan, kepergiannya ditangisi, dan keteladanannya menggerakan aksi. Ia menginsipirasi tanpa perlu menggurui. Ia mendidik dengan cerdik. Ia mengajar dengan nalar. Ia tidak menggurui, apalagi memaksakan. Ia menggali potensi tiap anak didiknya untuk menemukan ‘kesadaran dari dalam’ sehingga tumbuh semangat pembelajaran diri tanpa henti.
Guru adalah mereka yang memiliki akhlak mulia, dan etos kerja yang baik. Ia cinta pada profesinya. Oleh karena itu, ia akan sepenuh hati menjalaninya.
Buku ini ditujukan untuk memantik semangat para pendidik, pengajar dan da’i. Meski begitu, siapa saja bisa memanen berbagai inspirasi dari dalam buku ini. Sebab, siapapun yang memberi lebih dan menginspirasi orang lain, ia termasuk seorang guru.*/Choirunisa Karina, Suara Hidayatullah
Judul Buku : Guru Sepanjang Waktu
Penulis : Solikhin Abu Izzuddin
Penerbit : Pro-U Media, Yogyakarta
Cetakan : 2018
Tebal : 320 Halaman